Setiap tahun, tanggal 10 November kita peringati sebagai Hari Pahlawan. Sebuah peristiwa besar dan bersejarah terjadi di Surabaya pada tanggal ini, 79 tahun lalu.
Saat itu, para patriot bangsa berjuang mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan 3 bulan sebelumnya oleh Sukarno-Hatta. Mereka terlibat dalam Pertempuran Surabaya, melawan tentara Britania Raya dan Belanda yang ingin menguasai Indonesia kembali.
Perjuangan tanpa kenal menyerah yang ditunjukkan arek-arek Suroboyo ini adalah semangat kepahlawanan yang bisa kita teladani, dari generasi ke generasi.
Pahlawan di Era Digital
Di era digital ini, konsep pahlawan telah berevolusi seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial. Pahlawan modern tidak selalu harus beraksi di medan perang atau memiliki kekuatan fisik yang luar biasa.
Mereka adalah individu yang menggunakan teknologi dan sumber daya digital untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Ada beragam jenis pahlawan digital, dan kita mungkin bisa menjadi salah satu di antaranya.
Aktivis media sosial. Pahlawan digital ini menggunakan platform media sosial untuk menyuarakan isu-isu penting seperti hak asasi manusia, lingkungan, dan keadilan sosial.
Contohnya yaitu Greta Thunberg. Aktivis asal Swedia ini menggunakan Twitter dan Instagram untuk mempromosikan kesadaran tentang perubahan iklim.
Di Indonesia, kita mengenal Najwa Shihab. Di masa pandemi COVID-19 lalu, ia berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat terkait social distancing dengan menggagas #dirumahaja sebagai salah satu bagian dari gerakan meningkatkan kesadaran tersebut.
Pengembang teknologi inklusif. Pahlawan digital ini menciptakan aplikasi dan perangkat lunak yang memudahkan aksesibilitas bagi orang-orang dengan disabilitas. Misalnya, mengembangkan aplikasi yang mendukung pembacaan layar bagi tuna netra.