Setelah sekitar dua jam perjalanan, Commuter Line yang saya naiki akhirnya tiba di Stasiun Depok pada Senin (28/10) pagi. Sebelumnya, saya berangkat dari Stasiun Parung Panjang ke Stasiun Tanah Abang. Kemudian dari Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Manggarai, dan dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Depok.
Stasiun Depok yang kerap disebut Stasiun Depok Lama ini menjadi titik kumpul para kompasianer yang hendak mengikuti kegiatan walking tour Depo dan Heritage Depok, kolaborasi Click X Kreatoria dalam rangka peringatan Hari Blogger Nasional 2024.Â
Dari titik kumpul ini, kami berangkat ke Depo KRL Depok dengan mobil angkutan umum. Jarak depo ini 1-2 kilometer saja dari stasiun. Tak terlalu jauh, tapi akan memakan waktu jika kami berjalan kaki.
Dari luar gerbang, sepintas depo ini tak terlihat begitu besar. Namun, ketika kami masuk gerbang dan mengisi laporan kunjungan di pos keamanan, barulah terlihat begitu luas area depo ini. Saya melihat belasan rel kereta memanjang dari kanan ke kiri.
Dari pos keamanan, kami berjalan ke arah kiri menyusuri jalan aspal. Untungnya jalan ini lumayan teduh.
Di sebelah kiri, tumbuh berjajar pohon tanjung yang berbatasan langsung dengan tembok pagar. Sementara di kanan jalan ada area hijau yang lebih lapang, tumbuh berjajar pohon tanjung dan mangga. Area hijau ini menjadi pembatas jalan aspal dan rel-rel kereta di sebelah kanan.
KRL Toei Seri 6000
Setelah belasan menit berjalan kaki, kami tiba di gedung pertemuan. Menurut rencana, Kepala Depo akan menerima kami. Namun, pagi itu beliau belum selesai mengikuti peringatan Hari Sumpah Pemuda di Jakarta.
Sambil menunggu, saya melihat-lihat suasana di sekitar gedung pertemuan ini. Ada satu kereta ditempatkan di pojok kanan halaman depan yang menarik perhatian. Bagian luarnya dihiasi dengan mural warna-warni.