Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Plus-Minus Program Makan Siang Gratis

27 Juli 2024   00:13 Diperbarui: 27 Juli 2024   00:22 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: freepik.com/freepik

Program makan siang gratis terus diuji coba dengan berbagai skema hingga Oktober 2024. Simulasi di beberapa sekolah dilakukan, seperti di Sentul, Bogor dan Solo.

Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, mengungkapkan bahwa harga menu untuk program ini sebesar 15.000 rupiah per porsi. Gibran juga menepis isu yang sempat beredar tentang harga menu yang dipotong menjadi 7.500 rupiah.

Makan siang gratis ini menjadi salah satu program pasangan Prabowo-Gibran saat kampanye Pilpres 2024. Program ini paling banyak menjadi sorotan di antara janji kampanye lain, seperti peningkatan produktivitas pertanian, kartu kesejahteraan, menaikkan gaji ASN, mendirikan Badan Penerimaan Negara, pembangunan infrastruktur desa dan BLT, pemeriksaan kesehatan gratis, dan perbaikan sekolah.

Program Makan Siang di Beberapa Negara

Salah satu contoh negara yang sukses dengan program makan siang adalah Jepang. Bahkan, program ini telah dilakukan sejak tahun 1889.

Di Jepang, program makan siang di sekolah dikenal dengan nama "kyshoku" dan telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan. Program ini tidak hanya menyediakan makanan bergizi bagi para siswa, tetapi juga mengajarkan mereka tentang pentingnya gizi dan etika makan.

Menu makanan biasanya dirancang oleh ahli gizi untuk memastikan keseimbangan nutrisi yang baik, dan sering kali melibatkan bahan-bahan lokal dan musiman. Sebagai hasilnya, program ini telah berkontribusi pada kesehatan yang lebih baik dan tingkat obesitas yang rendah di kalangan anak-anak Jepang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah Indonesia mempelajari program makan siang gratis dari Jepang. Pemerintah Jepang pun menyatakan siap untuk membantu Indonesia dalam pelaksanaan program ini.

Amerika Serikat juga memiliki program makan siang gratis yang dikenal sebagai National School Lunch Program (NSLP). Program ini dimulai pada tahun 1946 dan telah diperluas selama bertahun-tahun untuk mencakup lebih banyak anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah.

Program ini menghadapi berbagai tantangan, seperti masalah pendanaan dan kualitas makanan. Namun, banyak sekolah telah berhasil meningkatkan standar gizi dan kualitas makanan yang disajikan.

Program ini tidak hanya menyediakan makan siang gratis bagi jutaan anak setiap hari, tetapi juga mendukung petani lokal dengan membeli produk pertanian dalam jumlah besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun