Beberapa dekade lalu, istilah 4 sehat 5 sempurna sempat populer di Indonesia. Konsep ini terdiri dari empat kelompok makanan utama yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayur-mayur, dan buah-buahan, serta ditambah dengan satu elemen penyempurna yaitu susu.
Konsep 4 Sehat 5 Sempurna dipopulerkan di Indonesia pada tahun 1955. Penggagasnya adalah Prof. Poorwo Soedarmo (1904-2003), seorang guru besar Fakultas Kesehatan UI yang juga dikenal sebagai Bapak Gizi Indonesia.
Pada era tersebut, masalah kesehatan dan gizi menjadi tantangan besar yang dihadapi negeri ini. Tantangan lainnya adalah banyak masyarakat yang masih buta aksara, sehingga penyebaran informasi secara lisan sangat diperlukan.
Prof. Poorwo sebagai kepala Lembaga Makanan Rakyat (LMR) menjadikan upaya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gizi sebagai prioritas. Maka, dipopulerkanlah slogan 4 sehat 5 sempurna yang gampang diingat oleh masyarakat.
Konsep ini terdiri dari empat kelompok makanan utama yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayur-mayur, dan buah-buahan, yang ditambah dengan susu sebagai elemen penyempurna. Tujuannya, untuk memastikan bahwa seseorang mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang dari berbagai jenis makanan yang ada.
Konsep 4 sehat 5 sempurna tentu sangat relevan pada zamannya. Namun, seiring perkembangan pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat, konsep ini 'disempurnakan' lagi pada tahun 1990-an.
Pada perkembangan selanjutnya, gizi seimbang menjadi pedoman dalam menjaga kesehatan tubuh. Pedoman gizi ini mengacu pada konsumsi berbagai jenis makanan dalam proporsi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Makanan yang seimbang mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi dengan baik. Sebagai contoh, piring makan seimbang biasanya terdiri dari setengah porsi sayur dan buah, seperempat porsi protein, dan seperempat porsi karbohidrat.
Jika konsep 4 sehat 5 sempurna tidak menyertakan informasi jumlah yang harus dikonsumsi dalam sehari, maka pedoman gizi seimbang menjelaskan tentang jumlah atau porsi yang harus dimakan setiap hari untuk setiap kelompok makanan.
Belakangan, muncul istilah baru lagi yaitu food combining. Konsep food combining lebih menekankan pada kombinasi makanan yang tepat untuk memaksimalkan pencernaan dan penyerapan nutrisi.