Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Banten Lewat Commuter Line

4 September 2023   13:30 Diperbarui: 4 September 2023   13:52 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suatu pagi di Stasiun Daru (dokumen pribadi)


Hari masih subuh. Saya sudah berada di Stasiun Daru, Kabupaten Tangerang untuk menunggu commuter line dari Rangkasbitung menuju Tanah Abang. Ada acara jam 6 pagi di Jakarta yang akan saya hadiri.

Ada beberapa orang yang sepagi itu juga menunggu kereta. Di samping mereka ada karung yang penuh berisi. Entah apa yang mereka bawa, mungkin hasil bumi atau barang yang lain. Saya menduga mereka membawa barang tersebut untuk dijual di Tanah Abang.

Jam 04.25 kereta datang. Mereka menyeret karung masuk ke dalam gerbong. Saya mengikuti dari belakang, kemudian mengambil tempat duduk. Para penumpang lainnya terlihat duduk berjauhan, tak ada yang berdiri.

Kereta pun berangkat meninggalkan Daru. Saya memilih untuk memejamkan mata karena masih mengantuk. Masih ada waktu sejam lagi sebelum kereta tiba di Jakarta.

Penumpang berdesakan di gerbong commuter line (dokumen pribadi)
Penumpang berdesakan di gerbong commuter line (dokumen pribadi)

Pada kesempatan lain saya juga berada di dalam commuter line hendak pulang seusai mengikuti acara di Jakarta. Kereta berangkat jam 7 malam dari Stasiun Tanah Abang.

Bisa ditebak, kereta penuh sesak. Jangan berharap untuk bisa duduk di kursi. Pada jam sibuk seperti ini, tempat duduk diprioritaskan bagi wanita, lansia, atau mereka yang lebih membutuhkan.

Saya memang belum lama menjadi pengguna commuter line. Sebelumnya, saya lebih sering menggunakan bus jika hendak bepergian dari Tangerang ke Jakarta.

Ada shuttle bus di dekat tempat tinggal saya. . Tarifnya lumayan, 20 ribuan rupiah sekali jalan.

Jika ingin membayar ongkos lebih murah, saya naik Transjakarta. Ongkosnya 3.500 rupiah. Namun, saya harus menuju halte yang jaraknya belasan kilometer dari rumah. Saya biasanya naik sepeda motor, kemudian menitipkannya di tempat penitipan dekat halte tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun