Hajatan internasional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-17 akan berlangsung di Bali pada November 2022 nanti. Indonesia saat ini memegang presidensi G20 sebagaimana ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, dengan serah terima dilakukan pada akhir KTT Roma (Oktober 2021).
G20 merupakan forum kerja sama yang beranggotakan 19 negara utama (Afsel, AS, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, dan Turki) dan Uni Eropa. Salah satu negara akan memegang fungsi presidensi untuk periode 1 tahun.
Meski beranggotakan "beberapa" negara, G20 mewakili lebih dari 60% populasi, 75% perdagangan, dan 80% PDB seluruh dunia. Salah satu peran nyata G20 ialah dukungannya dalam mengatasi krisis keuangan global tahun 2008.
Permasalahan global saat ini ialah pandemi dan krisis ekonomi pascapandemi. Inilah yang menjadi tantangan bagi G20, di mana Indonesia memegang presidensinya. G20 telah menginisiasi penanganan pandemi.
Penanganan yang dilakukan misalnya penangguhan pembayaran utang luar negeri negara dengan penghasilan rendah. Selain itu juga injeksi penanganan Covid-19 sebanyak >5 triliun USD (Riyadh Declaration), penurunan/penghapusan bea dan pajak impor, serta pengurangan bea untuk vaksin, obat-obatan, dan lainnya.
Masalah berikutnya ialah perang antara Rusia dan Ukraina sejak Februari 2022. Perang ini tidak hanya melibatkan dua negara tersebut, tetapi juga negara-negara besar yang tergabung di dalam NATO. Negara-negara anggota G20 ada di dalam pusaran perang ini.
Perang Rusia-Ukraina dampaknya luar biasa. Krisis energi akan terjadi ketika Rusia menghentikan pasokan gas ke negara-negara Eropa. Krisis energi ini akan merembet ke krisis pangan dan permasalahan lain.
Tantangan besar dihadapi oleh Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 2022. Indonesia diharapkan mampu melakukan mediasi terhadap negara-negara G20 yang tengah berkonflik. Sehingga, setiap negara G20 bisa duduk bersama membahas solusi atas permasalahan global.
Presidensi G20 juga memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Presidensi G20 Indonesia akan memberikan akses modal dan pasar yang lebih luas kepada lembaga keuangan dan UMKM.