Siang ini saya menyaksikan siaran Asian Games 2018 di salah satu stasiun televisi.
Ada berita menggembirakan tentang atlet putri Indonesia, Lindswell Kwok, yang berhasil meraih satu medali emas di cabang wushu dari nomor taijiquan dan taijijian all-round. Lindswell meraih nilai tertinggi dibandingkan dengan para peserta lainnya.
Namun di tengah pemberitaan televisi mengenai keberhasilan Lindswell Kwok tadi, ada satu hal yang membuat saya agak gregetan. Pada tulisan yang tertera di bagian bawah layar kaca, disebutkan bahwa Lindswell memenangi "pertandingan" wushu. Kata pertandingan sengaja saya tulis dalam tanda petik.
Sebelumnya, pada hari Minggu malam saya juga menyaksikan siaran Asian Games 2018 di salah satu stasiun televisi. Tim Putri Bola Voli Indonesia berhadapan dengan Tim Bola Voli Jepang. Hasil akhirnya, tim Indonesia kalah 0-3 dari tim Jepang.
Saat itu saya juga merasa gregetan. Pembawa acara di stasiun televisi tersebut saya dengar menyebutkan "perlombaan" bola voli. Kata perlombaan sekali lagi sengaja saya tulis dalam tanda petik.
Pada dua kasus di atas, sekilas tidak ada yang aneh atau salah pada penggunaan kata pertandingan dan perlombaan. Namun bila kita cermati, penggunaan dua kata tersebut kurang tepat pada konteks masing-masing (pertandingan wushu dan perlombaan bola voli).
Ada beberapa frasa yang menggunakan kata pertandingan dan perlombaan. Misalnya pertandingan bola basket, pertandingan sepak bola, pertandingan tinju, dan pertandingan tarik tambang. Selanjutnya ada perlombaan lari, perlombaan menyanyi, perlombaan balap karung, perlombaan baca puisi, atau perlombaan renang.Â
Kata pertandingan dan perlombaan sama-sama berhubungan dengan persaingan. Sebuah pertandingan akan berlangsung seru bila terjadi persaingan yang kuat antarpihak yang bertanding. Sebuah perlombaan juga akan sangat menarik bila peserta perlombaan tersebut bersaing ketat.
Namun pertandingan dan perlombaan juga mempunyai perbedaan arti. Kata pertandingan dibentuk dari kata dasar tanding yang mempunyai dua arti yaitu (1) "seimbang atau sebanding" dan (2) "satu lawan satu".Â
Dari kata tanding itu kemudian diturunkan beberapa kata, di antaranya adalah kata bertanding yang berarti 'berlawanan' dan mempertandingkan yang berarti 'membuat bertanding dengan menghadapkan dua pemain atau dua regu'.
Dalam kata pertandingan tersirat makna dua pihak yang berhadapan. Pihak-pihak tersebut bisa perorangan atau kelompok. Misalnya, pada jenis olahraga gulat pihak yang berhadapan adalah dua orang pegulat dan pada olahraga sepak bola pihak yang berhadapan adalah dua kesebelasan.