Kesehatan merupakan salah satu hal yang berharga dalam hidup kita, dan karenanya kita perlu memiliki gaya hidup yang sehat. Berolahraga secara teratur membantu tubuh tetap sehat, bugar dan bersemangat dalam melakukan aktivitas keseharian kita.
Berlari atau jogging menjadi pilihan saya untuk berolahraga karena gampang dilakukan, bisa bersama teman atau seorang diri saja. Secara rutin, saya melakukan jogging 2-3 kali dalam seminggu. Lokasinya di sekitar perumahan di mana saya tinggal.
Selain jogging di sekitar tempat tinggal, saya juga kadang mengikuti lomba lari. Tidak terlalu sering, sekitar 3-4 lomba saja dalam satu tahun. Jenis perlombaannya adalah lari jarak jauh, mulai 10 KM hingga marathon (42 KM). Motivasinya bukan mencari podium juara, tetapi hanyalah untuk mengukur kemampuan pribadi sambil berekreasi.
Sebagai seorang pelari, selain berlatih dengan baik, tentunya perlu mengetahui tentang kebutuhan gizi dalam makanan yang diasup. Hal ini diperlukan untuk dapat mempertahankan ketersediaan energi selama berlari. Mengonsumsi karbohidrat dengan dosis tepat dapat memperbaiki kinerja dan daya tahan seorang pelari.
Jumlah karbohidrat yang dibutuhkan tentunya tergantung pada seberapa jauh atau cepat saat berlari. Berlari jarak jauh atau dengan intensitas tinggi ketika mengonsumsi rendah karbohidrat, sama seperti mengendarai mobil namun tanpa gas. Tidak bertenaga.
Minuman isotonik memang membantu kita berlari lebih jauh, tapi asupan karbohidrat adalah yang terbaik yang bisa kita peroleh dari berbagai pilihan makanan bergizi seperti ubi jalar, jagung, gandum, atau nasi. Selain itu, protein juga diperlukan untuk menunjang perbaikan otot, pemulihan dan fungsi tubuh yang lain.
Itulah sebabnya dalam berbagai perlombaan lari jarak jauh, selain disediakan air minum di beberapa water station, juga disediakan makanan ringan atau buah untuk memberikan asupan karbohidrat kepada para pelari. Pada Jakarta Marathon 2017 yang saya ikuti misalnya, di setiap water station selepas KM 21 tersedia bermacam kue hingga buah-buahan.
Tidak cukup hanya bergantung kepada water station, para pelari yang tidak mengejar podium juara kadang mampir sejenak ke minimarket atau warung makanan. Di Jogja Marathon bulan April 2018 yang lalu, saya sengaja mampir ke salah satu warung untuk menikmati tahu dan tempe bacem sebagai tambahan asupan karbohidrat. Nikmat sekali!
Ada cara lain yang lebih praktis, yaitu dengan membawa snack saat berlari. Tentunya kita harus bisa memilih jenis snack yang akan dibawa. Selain harus ringkas dan praktis saat dimasukkan ke saku pakaian, kita juga perlu melihat nutrisi yang dikandung. SOYJOY Crispy menjadi pilihan yang tepat.
SOYJOY Crispy adalah makanan sehat yang terbuat dari 100% kedelai utuh yang dipanggang. SOJOY cocok dikonsumsi bagi kita yang suka berolahraga. Snacking SOJOY sebelum berolahraga memberikan asupan nutrisi untuk optimalisasi pembakaran lemak saat berolahraga sehingga mampu memasok energi yang lebih stabil selama latihan.
SOYJOY Crispy adalah snack sehat yang hadir dalam butiran soypuff yang renyah dengan rasa vanila yang enak. SOYJOY Crispy terbuat dari kedelai yang tinggi serat dan protein sehingga dicerna perlahan oleh tubuh dan membuat kenyang lebih lama.