Aneh, begitulah respon pertama saya saat mendengar bahwa bermain game dianggap sebagai olahraga. Tidak ada kerja otot dan tidak ada juga cucuran keringat saat bermain video game. Namun bagaimana dengan catur, bukankah olahraganya Utut Adianto ini juga dilakukan tanpa keringat bercucuran?
Seiring perkembangan zaman, video game telah disebut sebagai olahraga, masuk ke dalam kelompok electronic sports (eSports). Berbagai kompetisi dan turnamen tingkat internasional juga digelar untuk mengakomodasi tingginya minat masyarakat terhadap eSports ini.
Hadiah yang disediakan juga besar. Sebuah turnamen Defense of the Ancients (Dota) 2 di ajang The International 2017 menyediakan total hadiah US$ 24,69 juta atau sekitar Rp 336 miliar. Mari kita bandingkan dengan kejuaran bulutangkis sekelas Super Series yang total hadiahnya sekitar Rp 13,4 miliar.
Selain hadiah uang yang besar, eSports juga disaksikan puluhan juta orang dalam sekali ajang. Final basket terpopuler NBA tahun 2015/2016 ditonton oleh 31 juta orang, masih kalah oleh final League of Legendsworld 2015 yang disaksikan 36 juta penonton (unique viewers) dari seluruh dunia.
eSports disebut sebagai olahraga masa depan yang menyediakan kesempatan lapangan kerja, seperti halnya sepakbola. Gaji atlet eSports lebih dari cukup, apalagi jika sering memenangkan turnamen. Ada pula pelatih, manajer, fisioterapis, bahkan psikiater dalam sebuah tim.Â
eSports di Asian Games 2018
Pada Asian Games 2018 Agustus nanti, eSports akan dimainkan meski sifatnya hanya sebagai demonstrasi. Artinya medali dari eSports ini tidak dihitung atau ditambahkan ke daftar medali keseluruhan cabang olahraga di Asian Games. Kompetisi akan diorganisir oleh Olympic Council of Asia (OCA), Asian Electronic Sports Federation (AESF) dan Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC).
Sebanyak 6 eSports akan dikompetisikan. Untuk kategori team: League of Legends (LoL), Pro Evolution Soccer 2018 (PES 2018), dan Arena of Valor (AoV). Sementara untuk individual: StarCraft II: Legacy of the Void, Hearthstone, dan Clash Royale.
League of Legends (LoL)
LoL adalah sebuah game bergenre MOBA atau multiplayer online battle arena. Beberapa pemain akan bertemu di dalam sebuah arena pertempuran guna menyelesaikan objektif tertentu (biasanya menghancurkan sesuatu) untuk menjadi pemenangnya.
LoL dimainkan lima lawan lima. Masing-masing tim memiliki objektif atau tujuan yang sama yaitu menghancurkan Nexus atau sebuah kristal besar yang berada di tengah markas musuh.