Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ribut Waidi: Pahlawan Sepakbola Indonesia di SEA Games 1987

7 November 2011   05:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:58 3247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Setiap kali berbicara soal SEA Games dan sepakbola Indonesia, kenangan saya selalu terpental ke belakang menuju tahun 1987 saat timnas Indonesia berhasil merebut medali emas sepakbola SEA Games 1987 di Jakarta. Sebuah kenangan manis yang tetap tersimpan hingga saat ini. Waktu itu saya yang masih SD menyaksikan final sepakbola beramai-ramai melalui layar televisi hitam putih di rumah pakdhe. Maklum, di tahun itu tak banyak yang memiliki pesawat televisi di kampung saya di kota Pati, Jawa Tengah dan boleh dibilang jika televisi masih menjadi barang mewah saat itu.

Timnas Indonesia di SEA Games 1987. Berdiri: Robby Darwis, Marzuki Nyakmad, Azhari Rangkuti, Ponirin Meka, Ribut Waidi, Ricky Yakobi. Jongkok: Nasrul Kotto, M. Yunus, Rully Nere, Jaya Hartono, Patar Tambunan

Saya masih ingat, di timnas Indonesia ada salah satu pemain yang berasal dari kota Pati yang bernama Ribut Waidi. Dan yang membanggakan bagi saya dan warga Pati ketika itu, Ribut lah yang mencetak gol semata wayang di final 1987. Gol ini berhasil disarangkan oleh pemain berkelahiran 5 Desember 1962 tersebut ke gawang Malaysia pada menit 91, setelah di babak normal kedua tim bermain imbang tanpa gol. Ribut membobol gawang Malaysia setelah berhasil mengecoh dan melewati barisan pertahanan negeri jiran itu.

Gol tunggal tersebut memberikan sejarah baru sepak bola Indonesia sejak pertama kali ikut SEA Games pada tahun 1977. Untuk pertama kalinya tim nasional meraih medali emas cabang sepak bola. Ini merupakan trofi antarbangsa pertama yang pernah direbut timnas Indonesia. Dominasi Thailand dipatahkan. Kekuatan Malaysia dibenamkan. Sungguh prestasi yang heroik.

Mencoba mencari kembali catatan, foto atau video di internet mengenai sejarah emas tahun 1987 tersebut, tak banyak yang bisa saya temukan.Namun foto di atas bagi saya cukup untuk membangkitkan kembali kenangan dan semangat nasionalisme. Dalam foto, Ribut Waidi yang mengenakan nomor 10 berdiri kedua dari kanan. Yang berdiri paling kanan adalah Ricky Yakobi, salah satu legenda sepakbola Indonesia.

Catatan menarik yang saya baca melalui Kompas, disebutkan bahwa timnas Indonesia 1986-87 merupakan timnas terhebat yang pernah dimiliki Indonesia—jika ukurannya trofi antarbangsa. Saat itu Indonesia punya pemain besar semacam Herry Kiswanto, Rully Nere, Robby Darwis, dan Ricky Yakobi. Talenta hebat yang kemudian berpadu dengan pelatih tak kalah hebat, mendiang Bertje Matulapelwa. Prestasi Indonesia kala itu memang tak bisa dilepaskan dari sosok pelatih yang dijuluki "Sang Pendeta" tersebut. Dia bisa menyatukan pemain dari unsur yang berbeda, Galatama dan Perserikatan. Patut dicatat, saat itu beredar rumor bahwa pemain alumni Galatama tidak begitu akur dengan alumni Perserikatan.

Embrio generasi emas itu terbentuk, pada akhir 1985. Setelah proyek timnas Garuda 1 selesai, PSSI memberikan mandat kepada Bertje guna membentuk tim baru. Mandat yang berat, pasalnya mental Indonesia sedang terpuruk setelah dibantai Thailand 0-7 di SEA Games 1985. Bertje mencoba membangkitkannya. Dengan lugas dia mengumpulkan talenta berbakat dari Galatama (seperti Ricky Yakobi dan Nasrul Koto), Perserikatan (Robby Darwis, Ribut Waidi, dll) dan sejumlah alumni Garuda 1 (semacam Patar Tambunan dan Marzuki Nyak Mad). Formasi baru 4-3-3 yang memasang Ricky Yakobi sebagai striker tunggal ternyata lumayan paten. Hasilnya terbaca pada Asian Games 1986. Indonesia lolos ke semifinal. Sayang untuk kemudian kandas di tangan Korea Selatan.

Seusai Asian Games, Bertje melakukan perubahan besar. Ban kapten dipindahkan dari lengan Herry Kiswanto ke Ricky Yakobi. Padahal, umur Ricky kala itu baru 23. Regenerasi itu berlangsung cemerlang. Indonesia benar-benar terbang tinggi di SEA Games 1987 Jakarta. Di hadapan pendukung setia, Indonesia tampil trengginas. Seusai membabat Burma 4-1 di semifinal, Indonesia menjinakkan Malaysia 1-0 di partai puncak.

Kembali soal Ribut Waidi, berikut adalah video yang saya temukan di Youtube mengenai dia.

Nah, malam ini garuda muda Indonesia akan mulai berlaga di penyisihan group SEA Games 2011. Besar harapan bangsa Indonesia untuk bisa melihat lagi timnas kita meraih prestasi tertinggi di level Asia Tenggara.

Selamat berjuang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun