Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berdarah-darah Aku Mainkan Indonesia Raya

15 April 2014   22:36 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:38 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Sariawan ya? Kok diam aja?"

Mungkin ada beberapa rekan yang masih ingat dengan iklan televisi yang sempat muncul di tahun 90-an. Setting ceritanya di gerbang tol, menggambarkan seorang pria di mobil yang hendak membayar tol. Lalu terjadilah dialog antara si pria yang mengatakan sepenggal kalimat di atas kepada wanita penjaga gerbang tol yang diperankan oleh Elma Theana.

Hampir semua orang pernah mengalami sariawan. Penyakit rongga mulut ini memang kelihatannya sepele, namun sangat mengganggu. Luka berwarna putih pada bibir, gusi atau lidah ini bisa menimbulkan rasa nyeri yang hebat. Nafsu makan pun langsung hilang karena rasa sakit yang ditimbulkan ketika makanan atau minuman menyentuh area yang terkena sariawan.

Saya jadi teringat pada masa-masa kuliah dulu, pernah mengalami sariawan yang sangat mengganggu. Biasanya ini terjadi karena lidah atau bibir tergigit ketika makan, atau ada gusi yang terluka karena menggosok gigi terlalu keras. Sariawan pun akhirnya saya alami dan biasanya baru sembuh cukup lama, bisa seminggu atau lebih. Apalagi waktu istirahat yang kurang karena sering begadang mengerjakan tugas, maka makin lamalah penderitaan yang saya alami.

Kebetulan saya menjadi salah satu anggota drumband di kampus, pegang alat musik tiup trombone. Lagu-lagu nasional seperti Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta, Maju Tak Gentar dan beberapa yang lain adalah lagu yang wajib bisa dimainkan oleh seluruh pasukan drumband, baik alat tiup seperti trumpet, flugel dan bariton maupun alat pukul. Biasanya pemain alat pukul lebih cepat hafal lagu dibandingkan alat tiup, mengingat pemain alat tiup perlu mengingat not-not lagu yang dimainkan.

Suatu ketika saya mengalami sariawan saat sedang berlatih drumband. Hal ini tentunya sangat sangat sangat mengganggu saya dalam memainkan trombone tersebut. Saya meniup trombone sambil menahan perih dan nyeri di rongga mulut. Bahkan darah pun tercecer membasahi mouth stuck (semacam corong) pada trombone yang saya mainkan itu. Beberapa kali saya bersihkan darah dengan sapu tangan. Ah, tersiksanya waktu itu.

Sariawan juga membuat saya susah untuk makan. Selezat apa pun hidangan yang ada di depan saya, tentu saja tak bisa saya rasakan nikmatnya karena bibir, gusi atau lidah yang terluka akan sakit saat menyentuh makanan, terutama yang panas atau pedas. Untuk mengatasi agar sariawan tidak mengganggu saat makan, ada hal sederhana yang biasa saya lakukan yaitu dengan menempelkan garam atau sambal pada bagian yang mengalami luka.

Awalnya memang saya akan merasa sakit ketika luka sariawan tersentuh garam atau sambal tersebut. Bahkan tak jarang saya sampai berurai air mata karena menahan perih. Namun rasa sakit ini berlangsung sekitar 5-10 menit saja. Setelah cairan putih pada luka mulai menghilang, saya bisa makan dengan nikmat dan tidak lagi mengalami perih.

Dari beberapa informasi yang saya peroleh, memang garam dan sambal bisa membantu menyembuhkan sariawan, minimal meredakan rasa perih yang kita alami. Garam (bisa dilarutkan ke air hangat untuk berkumur) dapat menarik cairan putih pada luka di bibir, gusi atau lidah sehingga mempercepat penyembuhan. Sementara cabe yang terdapat pada sambal memang memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi, bahkan kandungannya lebih tinggi daripada jeruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun