Sepekan lebih Pilpres 2014 telah dilaksanakan dan proses rekapitulasi suara oleh KPU masih berlangsung. Beberapa lembaga survei telah mengumumkan hasil quick count untuk pilpres tersebut pada tanggal 9 Juli lalu, hanya berselang beberapa jam saja setelah pilpres tersebut selesai dilaksanakan. Quick count yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei menunjukkan hasil yang berbeda. Kedua pasangan yakni Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK masing-masing mengklaim sebagai pemenang pilpres.
Menurut berita yang saya ambil dari kompas.com, sebanyak 11 lembaga survei melakukan quick count dimana hasilnya 7 lembaga survei memenangkan pasangan Joko Widodo – JK yaitu Populi Center (Jokowi-JK meraih 50,95% suara), CSIS (51,9%), Litbang Kompas (52,33%), Indikator Politik Indonesia (52,95%), Lingkaran Survei Indonesia (53,37%), Radio Republik Indonesia (52,68%) dan Saiful Mujani Research Center (52,91%). Sedangkan 4 lainnya memenangkan pasangan Prabowo – Hatta yaitu Puskaptis (52,05%), Indonesia Research Center (51,11%), Lembaga Survei Nasional (50,56%) dan Jaringan Suara Indonesia (50,13%).
Hasil lembaga survei dan klaim kemenangan dari masing-masing pasangan capres-cawapres membuat bingung masyarakat. Kredibilitas lembaga survei mau tak mau dipertanyakan sehubungan dengan hasil perolehan suara yang berbeda. Hingga saat ini pendukung masing-masing pasangan masih saja ‘ngotot’ mengunggulkan pasangan pilihannya. Media sosial seperti Facebook dan Twitter seakan-akan menjadi ajang perang di dunia maya.
Hasil akhir pilpres 2014 sendiri rencananya akan diumumkan oleh KPU enam hari lagi yaitu pada 22 Juli mendatang. Melalui website kpu, kita bisa menyaksikan proses penghitungan suara tersebut melalui scan C1 dari seluruh TPS yang ada. Berdasarkan data scan C1 dari KPU ini, lembaga independen Kawal Pemilu melalui situsnya www.kawalpemilu.org menampilkan perolehan suara pada pilpres 2014. Sampai dengan pukul 04.30 WIB pagi ini, sebanyak 95,69% suara telah masuk (452.328 TPS dari total 472.672 TPS). Pasangan Jokowi-JK unggul dengan perolehan 52,82% suara.
[caption id="attachment_315709" align="aligncenter" width="600" caption="sumber: www.kawalpemilu.org"][/caption]
Mengingat data telah masuk sebanyak 95,69% dari seluruh TPS, maka jika tidak ada perubahan yang signifikan bisa dikatakan bahwa pasangan Jokowi – JK akan memenangi pilpres dengan perolehan suara yang tak jauh berbeda dari 52,82%.
Berangkat dari angka 52,82% keunggulan Jokowi-JK yang dirilis Kawal Pemlu, kita bisa kembali membandingkan hasil quick count yang telah dilakukan beberapa lembaga survei. Enam lembaga survei yaitu CSIS, Litbang Kompas, Indikator Politik Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, Radio Republik Indonesia dan Saiful Mujani Research Center menunjukkan bahwa hasil quick count mendekati angka 52% - 53% tersebut. Jika pada pileg April 2014 lalu hasil quick count dari RRI disebut sebagai yang paling mendekati hasil dari KPU, maka pada pilpres hasil quick count dari Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang mendekati hasil (sementara) dari perhitungan KPU yang dimuat di laman Kawal Pemilu. SMRC menyebutkan kemenangan Jokowi-JK sebanyak 52,91%, hanya berbeda 0,09% saja dari angka real count 52,82% yang dirilis oleh Kawal Pemilu.
[caption id="attachment_315710" align="aligncenter" width="441" caption="sumber: kompas.com"]
Catatan:
Satu lembaga survei yang tidak ditampilkan dari data yang saya kutip dari kompas.com sebelumnya, yakni Poll-Tracking menunjukkan hasil quick count dengan kemenangan Jokowi-JK sebanyak 53,37%
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H