Sambiroto, Semarang (11/2/2021) - Masa pandemi seperti saat ini, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun merupakan investasi kesehatan jangka panjang yang dapat mengurangi penularan penyakit. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention, banyak penyakit yang dapat ditularkan karena tidak mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Mencuci tangan dengan sabun menjadi efektif karena surfaktan dalam sabun mengangkat tanah dan mikroba dari kulit.
Melalui program KKN, Mahasiswa UNDIP memanfatkan daun mangrove (Rhizopora sp.) sebagai bahan ekstraksi dalam pembuatan sabun cuci tangan. Pemanfaatan daun mangrove ini karena menurut penelitian ekstrak daun Mangrove mengandung kandungan saponin dan tanin sebagai zat alkohol alami dan dapat dimanfaatkan sebagai antibakterial.
“Daun Magrove yang mengandung zat antibakaterial dapat dimanfaatkan sebagai bahan ekstraksi pembuatan sabun cuci tangan.” Kata Fero A. Fiqhi (5/2/2021).
Sabun cuci tangan ini kemudian dibagikan kepada warga RT.06/RW.05 Kelurahan Sambiroto, Tembalang (5/2/2021). Produk sabun cuci tangan ini disambut antusias oleh warga. Dengan adanya inovasi ini diharapkan mampu mendorong manyarakat dalam peningkatan kesadaran akan kebersihan khususnya dalam hal mencuci tangan pakai sabun. Sehingga dapat terbentuk lingkungan yang bersih dan masyarakat yang sehat.
Penulis : Fero Arrul Fiqhi
Dosen Pembimbing : Dra. Puji Astuti, M.Si
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H