Mohon tunggu...
daniel lopulalan
daniel lopulalan Mohon Tunggu... Penulis - Student of life

Belajar berbagi. Belajar untuk terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengasah Intuisi: Memilih Masa Depan Sesuai Alur Semesta

7 Agustus 2023   23:00 Diperbarui: 7 Agustus 2023   23:03 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Semua yang terjadi hari ini memberikan pesan singkat yang bisa di berikan dalam sebuah kehidupan. 

Setiap hari ada dinamika yang muncul dan proses dinamika tersebut tersebut ada dalam proses interaksi dengan sesama. Ada yang baru saja memulai usaha, dan usaha itu melibatkan lima orang tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya pada usaha ini. 

Kami juga bertemu dengan rekan yang menghadapi dilema dalam masa akhir tugasnya sebagai karyawan. Sementara rekan yang lain sedang sibuk fokus pada karir dan bersemangat belajar, meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan dalam pekerjaannya. Rekan yang lainnya sedang berduka kehilangan Ibunda yang dicintainya.

Dalam hidup, semua sudah digariskan. Kita melakoni peran kita sebaik baiknya dengan talenta yang Tuhan berikan. Sebetulnya garis Tuhan juga kita cari karena kita sendiri tidak tahu apa yang ada di depan kita. 

Garis yang Tuhan berikan adalah garis dengan berbagai cabang kehidupan. Garis itu tidak linear. Jalan hidup juga punya perempatan, pilihan untuk memutuskan. Ke kanan atau ke kiri. Kalau ke kanan ada tikungan tajam dan pertemuan dengan jalan milik orang lain. Ke Kiri ada jalan naik ke tempat yang lebih lebar jalannya.

Jalan hidup juga kadang sempit seperti gang, kadang juga besar seperti jalan tol. Apapun itu, dia ada titik mulai dan selesai. Dia punya jalan yang berbeda tergantung pilihan hidup kita, tapi tetap, dia ada titik awal dan akhirnya.

Hidup seperti juga usaha, ada jalannya sendiri. Hari ini ada pertemuan dengan orang lain membahas bisnis. Ada yang berusaha untuk berbisnis meskipun rugi. Ada yang tidak mengerti kenapa usahanya rugi meskipun dia sudah memiliki semua kemampuan yang dibutuhkan. 

Bisnis seperti juga organisime mahluk hidup yang lain, membutuhkan keselarasan dengan alam untuk dapat tumbuh dengan sehat. Kejujuran, kesabaran dan kegigihan untuk tetap bertahan dalam segala situasi. Hal itu akan tetap menjadi dasar dari setiap keinginan berbisnis. Jangan menyerah.

Frekuensi kasih akan mengirimkan orang yang penuh kasih juga ke dekat kita. Itu rahasia kehidupan. Kita menarik orang yang satu frekuensi dengan kita. Memutuskan frekuensi apa yang kita hasilkan juga merupakan pilihan bebas. Walaupun sebenarnya, pilihan yang betul betul bebas itu nyaris tidak ada. 

Selalu ada faktor tanggung jawab pada sebuah kebebasan. Sehingga kebebasan yang tidak bertanggung jawab itu bukanlah merupakah sebuah definisi dari kebebasan. Kebebasan itu ya kemampuan untuk memiliki pilihan,  keberanian memutuskan dan menanggung konsekuensinya. Itu sebenarnya definisi dari kebebasan.  Kahlil Gibran dalam Sang Nabi menyatakan kebebasan sejatinya adalah rantai yang mengikat setiap orang. Rantai itu adalah konsekuensi dari pilihan.

Setiap orang mungkin akan mengalami saat dimana dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tidak tahu harus memilih apa. Sejauh yang saya tahu, manusia sebetulnya memang tidak sekuat yang dia bayangkan. Dia memerlukan sistem pendukung  mengatasi fluktuasi hidup yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun