Kerjaan apa yang "Gue banget"? Emangnya ada ?
Sepertinya tidak ada. Melakukan pekerjaan terkesan tidak ada habisnya. Sepertinya kita berlari diatas treadmill dan tidak bisa berhenti karena lari kita dikendalikan oleh treadmill itu.Â
Yang terpikir hanyalah target. Selalu ingin lebih...lebih...lebih. Â Lebih tinggi posisinya, lebih luas pengaruhnya, lebih tinggi gajinya. Seakan kita tidak memiliki kontrol atas apa yang sedang kita kerjakan.Â
Sepertinya tidak ada waktu untuk bertanya apakah pekerjaan ini "gue banget".
Apakah memang demikian adanya? Apakah memang kita tidak memiliki kontrol atas apa yang kita lakukan ?
Bisa jadi demikian. Bisa jadi kita baru tersadar saat kita melihat bahwa pekerjaan yang dilakukan tidak selamanya akan kita lakukan. Selalu ada titik akhir. Entah itu karena pensiun atau karena keinginan untuk berwirausaha.
Mengetahui bahwa pekerjaan itu memang memiliki titik akhir semestinya menyadarkan kita akan pentingnya merencanakan hidup yang lebih "gue".
Seperti apa bentuknya ?
Merencanakan hidup tidak sekedar mengikuti passion kita, atau pekerjaan yang lagi ngetrend saat ini. Tidak begitu. Merencanakan hidup terdiri dari 3 hal : Siapa saya, untuk apa saya hidup, dan untuk apa saya bekerja.
Menjawab ketiga pertanyaan tersebut seperti menyambungkan tiga hal yang penting untuk membuat pekerjaan itu menjadi lebih bermakna. Karena pada dasarnya pekerjaan bagi seseorang tidak hanya soal mendapatkan penghasilan (money) namun juga memberi makna (meaning) pada hidup secara keseluruhan.