Mohon tunggu...
daniel lopulalan
daniel lopulalan Mohon Tunggu... Penulis - Student of life

Belajar berbagi. Belajar untuk terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Merencanakan Kerjaan yang "Gue Banget"

3 Oktober 2020   13:37 Diperbarui: 3 Oktober 2020   13:41 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://midlifetribe.com/

Kerjaan apa yang "Gue banget"? Emangnya ada ?

Sepertinya tidak ada. Melakukan pekerjaan terkesan tidak ada habisnya. Sepertinya kita berlari diatas treadmill dan tidak bisa berhenti karena lari kita dikendalikan oleh treadmill itu. 

Yang terpikir hanyalah target. Selalu ingin lebih...lebih...lebih.  Lebih tinggi posisinya, lebih luas pengaruhnya, lebih tinggi gajinya. Seakan kita tidak memiliki kontrol atas apa yang sedang kita kerjakan. 

Sepertinya tidak ada waktu untuk bertanya apakah pekerjaan ini "gue banget".

Apakah memang demikian adanya? Apakah memang kita tidak memiliki kontrol atas apa yang kita lakukan ?

Bisa jadi demikian. Bisa jadi kita baru tersadar saat kita melihat bahwa pekerjaan yang dilakukan tidak selamanya akan kita lakukan. Selalu ada titik akhir. Entah itu karena pensiun atau karena keinginan untuk berwirausaha.

Mengetahui bahwa pekerjaan itu memang memiliki titik akhir semestinya menyadarkan kita akan pentingnya merencanakan hidup yang lebih "gue".

Seperti apa bentuknya ?

Merencanakan hidup tidak sekedar mengikuti passion kita, atau pekerjaan yang lagi ngetrend saat ini. Tidak begitu. Merencanakan hidup terdiri dari 3 hal : Siapa saya, untuk apa saya hidup, dan untuk apa saya bekerja.

Menjawab ketiga pertanyaan tersebut seperti menyambungkan tiga hal yang penting untuk membuat pekerjaan itu menjadi lebih bermakna. Karena pada dasarnya pekerjaan bagi seseorang tidak hanya soal mendapatkan penghasilan (money) namun juga memberi makna (meaning) pada hidup secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun