Mohon tunggu...
danielleinad
danielleinad Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karena Semuanya Ini Salah Saya, Saya Tidak Mendidik Putri Saya Dengan Benar

17 Desember 2014   20:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:07 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Source : http://news.liputan6.com/read/2147339/minta-maaf-skandal-kacang-anak-bos-korean-air-datangi-pramugari

"Saya minta orang-orang untuk menyalahkan saya saja, karena semuanya ini salah saya ... saya tidak mendidik putri saya dengan benar," sesal Bos Korean Air itu.


Korean Air bisa dibilang sebagai BUMN nya Korsel. Dan tentunya para pejabatnya punya posisi penting baik diperusahaan atau dipemerintahan. Itu sebabnya ketika terjadi skandal ini, rakyat juga ikut protes. Dan berdampak pada pengunduran diri sang anak Dirut yg juga menjabat sebagai Wakil Dirut.

Maaf kata, Korsel bukan 100% negara bermoral. Kelakuan sebagian masyarakat bahkan pejabat juga tidak 100% bermoral. Mulai dari korupsi, kejahatan, miras, dan prostitusi bahkan film2 Korsel juga banyak yang gak kalah R-rated dengan film2 Amrik. Tapi Korsel banyak dipandang "baik & sukses" oleh banyak negara dan pribadi manusia.

Kenapa?
Sama seperti juga beberapa negara lain, Jepang, Amerika, Inggris, dsj. Ketika terjadi skandal publik dan dilakukan oleh pejabat, public figure, dsj., sering kita dapati berita bahwa mereka mengaku salah dan minta maaf di depan publik, dan tidak jarang kemudian mereka mengundurkan diri bahkan dipenjara tanpa menunggu waktu lama.

Pada akhirnya sebuah negara bukan dipandangan secara perorangan, tapi bagaimana budaya itu yang sudah "menentukan" nasib sesorang disana. Budaya yang "akhirnya" membuat sadar dan malu akan kesalahannya, terlebih ketika itu sudah menyangkut publik.

Dan dari situ lah masyarakat belajar untuk bisa lebih saling menghargai. Menghargai ini berdampak luas pada segala bidang, mulai dari pajak, pelayanan umum, fasilitas umum bahkan menghargai masing2 pribadi sebagai objek yang sederajat.

Di Indonesia?
Mungkin kita akan bilang, "ah itu mah kebetulan aja terliput media", atau "ah itu hanya 1 atau 2, yang bejat dan gak ketauan mah lebih banyak". Yup, bisa jadi benar. Tapi... hal itu ada di sana, dan dari 1 atau 2 itu, benar2 ada dan terjadi.

Sementara di Indonesia... yang TIDAK TERLIPUT MEDIA karena mangaku salah dan mengundurkan diri justru hanya 1 atau 2 orang!! 

Maksudnya yang banyak terliput adalah yang ketauan salah tapi tidak mau ngaku, malah tetap dapat fasilitas enak... Plus tetap memposisikan dirinya lebih tinggi dan yang lain lebih rendah!!

Ya sudahlah....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun