Mohon tunggu...
Jossephine Daniella Iki
Jossephine Daniella Iki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswa_Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/Pendidikan Kimia_Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Untuk Gatto

24 Juli 2022   19:00 Diperbarui: 24 Juli 2022   19:02 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gatto, aku tahu kamu lelah pada semua ini. Kamu ingin banyak hal, tentunya ketenangan yang utama. Hadirku begitu mengecewakan ya? Maaf, aku terlalu egois soal memilikimu. Aku ingin menu itu. Menua bersamamu sampai hembusan nafas terakhirku. Gatto, kamu tidak sendiri. Aku akan menemanimu sampai pada akhirnya nanti. Entah gagal ataupun berhasil, ini bukan tentang hasil. Lebih kepada bagaimana kita bertahan dalam setiap prosesnya. Gatto, kamu bisa! Membeli iphone 13 dan mengetik tiap idemu dengan MacBook Pro M1. Ayolah! Kamu tidak sendiri sayangku. Vana memang menyebalkan. Vana banyak menuntut dan hampir selalu ingin kepastian. Kurasa kamu harus tahu sekarang bahwa ada satu ketidakpastian yang selalu Vana doakan. Selalu aku doakan dalam setiap malam dan tiap-tiap waktu kita beradu. Bersamamu adalah cita dan harap terbesarku. Jika selama ini kamu bertanya padaku, KAMU BISA BERHARAP APA DARI AKU? Gatto, aku hanya berharap kesetiaan dan keberanianmu hingga akhir nanti. Apapun nanti akhirnya, Vana, aku tidak pernah menyesal pernah dan akan selalu mencintaimu. Gatto, bukankah semua dimaafkan karena kita saling mengasihi?

Gatto, aku mencintaimu lebih dari apapun yang pernah aku cita-citakan sebelumnya. Jadi tolong, kita rawat kita ya. Rasa ini tumbuh begitu cepat, pesat, dan lebat membuatku semakin ingin bersamamu dalam setiap prosesmu. Yuk satu persatu kita selesaikan. Studi kita, harapan-harapanmu dan tentunya harapanku untuk selalu bersamamu. Gatto sayang, kita bukan lagi dua manusia yang berjalan dalam kesunyiannya sendiri. Lorong sunyi kita bertemu diujung yang sama. Biarlah kesunyian kita saling meramaikan dan merangkul satu sama lain. Kita bisa! Aku percaya semua kalimatmu, janjimu, bukan omong kosong. Aku percaya sekarang Gatto hanya lelah pada semuanya. Gatto butuh istirahat. Bukan berarti Gatto dan Vana harus berakhir. Kita rawat kita.

Lorong Sunyi,10 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun