Bunga merah atau kuning? Aku lupa warnanya. Aku serahkan dengan penuh harapan. Diterima olehnya hanya sebagai formalitas. Acuh dan ditinggalkan. Bungaku diletakkan di tempat rendah tak terdokumentasikan, dekat dengan colokan kabel-kabel yang kotor dan lusuh. Ditinggalkan dan memilih menghisap rokok bersama dua orang temannya. Hancur hati saat melihat semua itu terjadi. Bunga pemberianku tiada harga, tak dianggap. Kisah manis hanya sebagian dari cerita tentang pertemuan di Hotel Utara Kerajaan Gondor. Tidak dianggap juga menjadi bagian dalam pertemuan malam itu. Pulang, menangis, dan tertidur karena lelah menjadi wajar. Sebab malam itu, bungaku tidak dianggap, rokok jauh lebih menarik. Gatto, pantaskah aku kalah melawan sebungkus rokokmu malam itu?
Saat sedang mengenang, 2 April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Pertemuan di Hotel Utara Kerajaan Gondor
Baca juga: Bukan tentang Hujan
Baca juga: Biarkan Meja Ini Bicara
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!