Dunia sekarang sudah edan. Bila dulu orang-orang menipu dengan wajah ganteng. Sampai terkenal dengan slogan “Wajah Menipu, Dompet Menangis”. Sekarang rame-rame menggunakan kata-kata. Disebarkan melalui sms dan email. Cukup banyak korban yang kena tipu seperti ini. Bukan hanya puluhan juta bahkan sampai ratusan juta.
Baru-baru ini saya mendapatkan beberapa sms yang bernada penipuan. Coba kita lihat beberapa contoh sms penipu dibawah ini:
Maaf saya Hj. Indah mengenai rumah anda saya berminat den merasa cocok. Untuk masalah nego harga tolong hubungi suami saya, DR.WAHYU no hp. 08xxxxxx, karena saya ada acara. Tks. (SMS pertama)
Maaf saya Bu Nur, tanah yang di tanjung api-api saya sudah lihat dan sudah cocok, untuk masalah harga tolong hubungi suami saya aja, pak H.SULAIMAN di no hp. 08xxxxxx, karena kebetulan saya ada acara.Tks. (SMS kedua)
Maaf saya Sri Ningsih, mengenai rumahnya yang mau dijual kemarin, kebetulan saya berminat. Tolong hubungi suami saya untuk untuk nego harga di no telpon ini:08xxxxxxx. A/n:H. Maulana. Tks. (SMS ketiga)
Mengenal Pola Bahasa SMS Penipu
Bila anda cermati pola bahasa dari ketiga sms ini memiliki pola yang sama.
Pertama, dimulai dengan kata Maaf saya…. Yang menjadi permasalahannya adalah mengapa dimulai dengan kata MAAF bukan dengan kata lain. Ternyata arti kata “maaf” sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online adalah ungkapan permintaan ampun atau penyesalan, ungkapan permintaan izin untuk melakukan sesuatu.
Arti pertama dari kata “maaf” adalah ungkapan permintaan ampun atau penyesalan. Saat kita mendengar kata ini. Kita masuk ke dalam trance. Untuk mengingat dan bertanya, “Apa salah saya? Sehingga orang ini minta maaf”. Timbul pertanyaan dalam diri. Karena tidak menemukan jawaban membuat rasa penasaran kepada si pengirim sms. Langsung kita telepon dia deh. Nah, ini justru yang diharapkan dari pengirim sms ini. Supaya kita melakukan kontak dengan mereka. Saat kita kontak mereka, tentu saja mereka sudah menyiapkan jurus-jurus lain. Untuk mengiring kita masuk ke dalam perangkap.
Arti kedua dari kata “maaf” adalah ungkapan permintaan izin untuk melakukan sesuatu. Ini yang benar-benar edan. Ternyata pelaku sudah benar-benar paham makna dari sebuah kata. Secara tidak sadar dia sudah mengirimkan pesan ke pikiran untuk meminta izin kepada kita untuk melakukan penipuannya.
Kedua, selalu menggunakan kata “tolong hubungi suami saya, Dr…..H…..”Bila anda perhatikan selalu kita disuruh menghubungi seseorang. Dan yang menariknya orang tersebut selalu ada gelarnya. Seperti Dokter atau Haji. Ini sebenarnya sebuah strategi supaya kita dapat mempercayai orang ini. Biasanya orang-orang yang mempunyai gelar memiliki otoritas. Mereka dapat dipercaya dan reputasinya tidak diragukan lagi. Sehingga kita cenderung mengikuti apa yang dikatakannya.