Untuk menyebarkan konten-konten positif ini, Brisik hadir dalam empat platform, yakni website, Instagram, Facebook, dan Twitter. Dari keempatnya, platform utama Brisik dalam menyebarkan karya adalah website.Â
Sesuai namanya, website mereka bisa kalian temukan dengan mengetik "brisik.id" di mesin pencari. Brisik memiliki lima kategori, yakni food & travel, lifestyle, techno, news, dan voucher.Â
Dari kelima kategori tersebut, food & travel menjadi yang paling favorit. Rubrik ini berisi ulasan mengenai tempat wisata dan kuliner yang ada di seluruh Indonesia. Ulasan ini dibuat oleh para kontributor Brisik.
Menjadi Kontributor, Mengenalkan Kekayaan Daerah
Seperti yang saya singgung di atas, tulisan-tulisan yang bisa kalian temukan di Brisik ditulis oleh para kontributor. Kontributor di Brisik adalah penulis lepas yang tidak dibebani deadline, tidak ada target jumlah artikel yang harus dibuat, dan bebas mengirim kapan saja. Jadi, kita bisa menulis berapa pun dan kapan pun kita mau.
Dengan menjadi kontributor di Brisik, kamu sudah berpartisipasi dalam mengenalkan kekayaan yang ada di daerahmu. Hal ini dikarenakan para kontributor hanya diperbolehkan menulis mengenai wisata, kuliner, dan budaya yang ada di sekitar domisili.
Brisik sudah memiliki lebih dari 400 kontributor yang berasal dari Sabang sampai Merauke. Tidak heran, setiap hari artikel yang ditampilkan begitu beragam. Buat kamu yang ingin mencari referensi wisata, Brisik.id menjadi tempat yang pas untuk memuaskan rasa keingintahuanmu.
Para kontributor ini tergabung dalam grup Whatsapp. Di sana, kami banyak sharing mengenai kondisi wisata di daerah masing-masing, terutama saat masa pandemi di mana banyak tempat wisata terpaksa tutup. Selain itu, grup tersebut juga menjadi media bagi kami untuk mendapatkan informasi terbaru dari pihak Brisik.
Saya sudah tergabung menjadi kontributor Brisik sejak bulan Juli tahun lalu. Sudah ada beberapa tempat wisata dan kuliner di Daerah Istimewa Yogyakarta yang saya ulas seperti Kopi Ampirono, Geblek Pari, Pantai Greweng, dan Monumen Jogja Kembali.
Pada setiap tulisan yang berhasil terbit, para kontributor akan mendapat honor. Jumlahnya berbeda-beda, tergantung apakah tulisan tersebut menggunakan foto hasil jepretan sendiri, mengambil foto dari sumber lain, atau menggunakan video.