Mohon tunggu...
Daniel Jonatan
Daniel Jonatan Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa UKSW

Sesosok Manusia Biasa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Dissociative Identity Disorder atau Kepribadian Ganda

28 Januari 2020   23:17 Diperbarui: 28 Januari 2020   23:16 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin bagi masyarakat umum di Indonesia kita jarang mendengar apa itu Dissociative Identity Disorder. 

Dissociative Identity Disorder ini merupakan suatu gangguan dimana seseorang mempunyai kepribadian  dua atau lebih dalam dirinya yang mempunyai identitas nya masing-masing  seperti memiliki nama , riwayat pribadi dan karakteristik yang unik. 

Biasanya gangguan ini disebabkan oleh trauma yang terjadi pada saat masa kecilnya. Trauma tersebut bisa dalam bentuk kekerasan fisik atau pengalaman yang tidak mengenakan yang terjadi pada diri nya.

Tanda-tanda jika seseorang memiliki kepribadian ganda yang ada didalam dirinya :

  1.  Anda sering tidak menyadari apa yang baru saja anda lakukan.  Ketidaksadaran ini biasanya tidak disebabkan oleh amnesia , melainkan pertukaran antara identitas dengan identitas yang lain sehingga membuat bingung dan lupa terhadapa hal-hal yang baru terjadi.
  2. Tidak dapat mengingat waktu dengan Jelas. Biasanya mereka akan sering lupa terhadap hari, waktu , tanggal ,dan tahun.
  3. Rasa trauma yang sangat mendalam. Trauma ini biasanya terjadi pada masa kecilnya yang kurang mengenakan seperti pelecahan seksual, tindakan fisik dan perceraian orang tua . Sehingga ia tidak dapat menerima dirinya sendiri yang membuat kepribadian baru muncul
  4. Memiliki kemampuan yang lebih. Biasanya kemampuan ini akan muncul dengan sendirinya tanpa disadari yang seharusnya bisa memasak dapat secara tiba-tiba tidak dapat memasak lagi.
  5. Tidak dapat bahagia degan dirinya sendiri.Dalam hal ini biasanya wajar terjadi karena dia tidak mengontrol kepribadian mana saja yang akan keluar, sehingga dia tidak dapat menikmati sesuatu yang menurut nya bahagia.

 Dari sekian banyak kasus kepribadian ganda yang ada di dunia , ada satu kasus kepribadian yang sangat terkenal pada tahun 1970-an yakni William Stanley Milligan alias Billy Milligan, pria asal Amerika Serikat yang punya 24 identitas berbeda. Masing-masing kepribadian Billy punya usia, jenis kelamin, latar belakang budaya, dan profesi atau keahlian yang berbeda.

Beberapa di antaranya yang paling tersohor adalah Adalana (wanita lesbian yang pemalu, kesepian, dan haus akan cinta), Artur (pria asal Inggris yang pintar ilmu biologi dan kedokteran), Christene (anak perempuan berusia tiga tahun), Allen (motivator dan ahli melukis wajah), dan Swan (tuna rungu).  

Mungkin ada beberapa cara untuk perawatan untuk pengidan DID ini seperti melakukan terapi  kognitif yang dimana terapi bicara yang berfokus pada pola berpikir yang negatif, perilaku dan respons  emosional terkait gangguan psiklogis.  Selain itu  kita harus pergi ke  Spesialis-spesialis yang berpengalaman untuk mengobati gangguan mental , terutama dalam hal terapi bicara.

Oleh karena itu sebaiknya kita harus mulai peduli dengan orang-orang yang mempunyai kepribadian ganda. Mungkin dari luar mereka tampak biasa, tetapi dari dalam,jiwa dan raga mereka sedang tidak tenang. Mulai saat ini sebaiknya kita harus mulai menerima mereka dengan apa ada nya dengan cara tidak membully  dan mengucilkan mereka dan menerima mereka seperti masyarakat pada umumnya. 

Terlebih di Indonesia sendiri kasus kepribadian ganda mungkin jarang terdengar , tetapi mungkin banyak yang mengalami penyakit ini tapi tidak ingin memperlihatkannya kepada masyarakat luas. 

Karena orang yang mengalami gangguan penyakit DID ini hanya ingin berusaha menerima dirinya sendiri menjadi manusia biasa pada umumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun