Mohon tunggu...
Daniel Iman Jumanta
Daniel Iman Jumanta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca dan mulai lagi menulis. Penggemar sepakbola dan film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kesadaran Bagi Semua Orang

5 Juli 2023   09:00 Diperbarui: 5 Juli 2023   09:06 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan banyak berkat kepada saya dan juga kepada keluarga saya. Saya bisa mempunyai tempat tinggal yang layak, mempunyai orang tua yang baik, keluarga yang baik, saya bisa makan cukup, saya bisa mendapatkan pendidikan yang baik, dan banyak berkat yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan, tetapi pastinya sangat berpengaruh kepada kehidupan saya dan pembentukan kepribadian saya. Yang sangat saya sadari adalah bagaimana kesempatan untuk mengenyam pendidikan sangat membentuk pembentukan kepribadian saya menjadi se orang manusia. 

Saya memiliki pemikiran-pemikiran, ilmu-ilmu dan keterampilan karena saya mendapatkan pendidikan yang baik. Selain itu, kesadaran-kesadaran yang saya miliki, misalnya kesadaran untuk selalu beribadah, selalu belajar, membaca buku, kesadaran untuk selalu berusaha maksimal dalam setiap hal yang dikerjakan, dan kesadaran-kesadaran baik lainnya juga merupakan hasil dari pendidikan saya, baik itu dalam gereja, keluarga, sekolah, dan tempat-tempat lain dimana saya bisa belajar. 

Sementara itu, di luar sana, tidak semua orang bisa mendapatkan sesuatu yang bisa saya dapatkan tadi, termasuk pendidikan. Tidak semua orang bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Banyak faktor yang menyebabkannya, kebanyakan adalah karena masalah ekonomi. Pendidikan yang diselenggarakan di negara kita tidak semua jenjangnya gratis. 

Masyarakat masih cukup mudah untuk menempuh Sekolah Dasar (SD) secara gratis, tetapi untuk jenjang selanjutnya sampai jenjang perguruan tinggi masyarakat mulai sulit untuk mendapatkan pendidikan secara gratis. Untuk jenjang SMP, yang bisa bersekolah di SMP Negeri hanyalah anak yang bisa mendapatkan skor sesuai dengan kriteria yang SMP itu berikan.

Sementara, tidak semua anak bisa mendapatkan skor tersebut dan biasanya yang tidak bisa mencapai itu adalah anak yang sedari SD kurang secara akademik, dan biasanya yang kurang secara akademik juga kurang secara ekonomi. Hal ini dikarenakan bidang pendidikan merupakan bidang yang saya rasa sangat kompleks, dimana semua aspek-aspek dari setiap diri manusia bisa berkumpul. Aspek ekonomi yang kurang menimbulkan gizi yang kurang, gizi yang kurang berpengaruh kepada tingkat kognitif siswa. Tingkat kognitif ini yang hanya terlihat di dalam proses pendidikan. Padahal bisa ada banyak faktor yang menyebabkan tingkat kognitif kurang. Masih banyak faktor yang menimbulkan kurangnya tingkat kognitif pada siswa, dan masih banyak masalah lain dalam kegiatan pendidikan yang juga disebabkan oleh berbagai masalah.

Kembali lagi pada persoalan dimana tidak semua orang bisa mendapatkan pendidikan yang baik, saya rasa bahwa ketika tidak mendapatkan pendidikan yang baik, kesadaran-kesadaran baik juga kurang atau tidak akan dimiliki. Padahal kesadaran-kesadaran ini juga penting bagi perkembangan seseorang. Seseorang bisa menjadi orang yang sukses tidak hanya karena ilmu yang dimiliki, tetapi kesadarannya bahwa ia harus bekerja keras agar bisa mendapatkan hidup yang layak, kesadarannya bahwa ia harus bangkit dari zona nyamannya, kesadarannya bahwa ia tidak boleh terlena dengan keadaannya sekarang ini. Kesadaran-kesadaran baik yang lain juga bisa membawa seseorang untuk bisa menjadi orang yang sukses, baik, bermanfaat, dan bersifat baik lainnya.

Nyatanya, tidak semua orang bisa mendapatkan pendidikan yang baik yang bisa membuka kesadaran-kesadaran baik. Maka dari itu, kesadaran harus bisa didapatkan oleh semua orang tanpa terkecuali. Karena begitu pentingnya kesadaran, maka berbagai tempat dimana proses pendidikan pada seseorang terjadi, misalnya keluarga sebagai tempat pendidikan yang paling pertama dan utama, sekolah, dan berbagai tempat pendidikan lain sudah seharusnya tidak hanya lagi menanamkan ilmu-ilmu, keterampilan, dan etika saja, tetapi juga mulai menanamkan kesadaran-kesadaran baik. Misalnya kesadaran untuk menjalankan perintah agamanya, kesadaran untuk bekerja keras, kesadaran untuk belajar sepanjang hayat, kesadaran untuk selalu menjaga lingkungan dan berbagai kesadaran baik lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun