Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siapa Dua Orang Misterius Pengguna Paspor Curian di Pesawat MAS yang Hilang Itu?

10 Maret 2014   18:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:05 2650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut adalah teori saya mengenai siapa sebenarnya dua orang misterius pengguna paspor curian yang turut di dalam pesawat Malaysia Airlines yang hilang sejak Sabtu dini hari  (08/03/14) itu.

*

Misteri hilangnya pesawat Boeing 777-2000 Malaysia Airlines (MAS) dengan Nomor Penerbangan MH-370 bertambah misterius dengan ditemukan fakta bahwa di antara 277 penumpangnya terdapat dua orang yang menggunakan paspor curian.Masing-masing atas nama Luigi Maraldi dan Christian Kozel.

Pemilik asli nama dan paspor tersebut masing-masing berkewarganegaraan Italia (Luigi Maraldi)  dan Austria (Christian Kozel). Mereka pernah kehilangan paspor, sama-sama di Phuket, Thailand. Maraldi kehilangan paspornya pada 22 Juli 2013, dan Kozel pada 18 bulan yang lalu.

Maraldi sejak 1 Maret 2014 berkunjung lagi di Phuket, dan rencananya meninggalkan kota wisata itu pada 15 Maret mendatang. Sedangkan Kozel berada di kediamannya di Italia dalam keadaan sehat-walafiat.

Pada waktu kehilangan itu kedua orang itu juga langsung melaporkannya ke kepolisian setempat. Dan, oleh Italia dan Australia, paspor hilang dari masing-masing warga negara mereka itu juga sudah dilaporkan ke Interpol. Hal inilah yang menjadai dasar penyesalan dari kedua negara terhadap otoritas imigrasi di Kuala Lumpur yang tidak melakukan cross-check terhadap data paspor-paspor yang pernah hilang. Jika hal itu dilakukan imigrasi Kuala Lumpur, mungkin lolosnya dua orang itu dengan menggunakan paspor curian tersebut tak bakal terjadi.

Demikian juga sebenrnya harus dipertanyakan tentang sistem kemanan imigrasi di Thailand, bagaimana pengguna paspor itu bisa dipakai ketika keluar dari Thailand. Padahal paspos itu sudah didatabase-kan sebagai paspor yang hilang dicuri, seharusnya tidak bisa digunakan lagi. Kalau ada yang menggunakannya sudah pasti itu pelaku kejahatan. Minimal kejahatan keiimigrasian.

Investigasi lebih lanjut menunjukkan dua orang misterius ini saling kenal, mereka membeli tiket bersama-sama di maskapai China Shoutern Airlines dengan mata uang Baht Thailand, dan nomor issued tiket mereka berurutan. Diduga mereka berdua memang sengaja melakukan perjalanan bersama dari Kuala Lumpur.

Dua tiket yang dipesan itu mengawali perjalanan mereka dari Kuala Lumpur menuju Beijing lalu ke Amsterdam. Di sana dua orang itu berpisah. Pemegang paspor Maraldi melanjutkan perjalanan ke Copenhagen, Denmark, sedangkan pemegang paspor Kozel menuju Frankfurt (Kompas.com).

Apakah temuan fakta tentang dua orang misterius ini ada kaitannya dengan hilangnya pesawat MAS tersebut?Apakah dua orang ini teroris yang telah mencelakakan (meledakkan) pesawat tersebut? Berarti ada bom bunuh diri di pesawat itu?

Rasanya tidak mungkin.

Kalau memang kedua orang misterius itu adalah teroris yang melakukan bom bunuh diri di pesawat itu, pertanyaannya bagaimana caranya mereka meloloskan bom sampai masuk ke dalam pesawat, mengingat tingkat keamanan di bandara-bandara internasional di seluruh dunia saat ini rata-rata sangat ketat. Kecuali ada bom canggih terbaru yang digunakan, sehingga tak bisa dideteksi. Lagi pula kalau memang mau meledakkan pesawat itu dengan bom bunuh diri, kenapa sampai harus dua orang sekaligus? Satu orang saja sudah lebih dari cukup untuk melakukannya.

Jika pun ada peran teroris di dalam peristiwa ini, seharusnya sejak awal sudah ada klaim teroris tertentu sebagai pelakunya dan menyebutkan misi mereka apa. Faktanya, sampai hari ketiga ini tidak ada pengakuan seperti itu. Tidak ada indikasi kecelakaan pesawat ini berkaitan dengan serangan teroris.

Lalu, siapa sebenarnya dua orang misterius itu, dan apa peran mereka dengan hilangnya pesawat itu naas itu? Sudah hampir dapat dipastikan pesawat itu mengalami kecelakaan dan jatuh ke dalam dasar lautan yang sangat dalam di perairan (sekitar) Laut China Selatan itu. Itulah sebabnya keberadaannya sangat sulit diketahui.

Celakanya pesawat ini tidak ada kaitannya dengan dua orang misterius itu. Kebetulan saja mereka menggunakan pesawat MAS MH-370, kemudian pesawat itu mengalami kecelakaan, dan mereka dua turut menjadi korban.

Secanggih apa pun Boeing 777-200 itu bukan berarti pesawat itu tidak mungkin celaka, entah karena faktor teknis dan atau karena faktor kesalahan manusia (human error). Bisa saja pesawat ini mengalami kecelakaan, jatuh dan tenggelam di kedalaman Lautan China Selatan atau sekitarnya,  seperti yang pernah dialami oleh pesawat milik Adam Air dan Air France beberapa tahun lalu.

Pada 1 Januari  2007 Pesawat Adam Air berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya menuju ke Bandara Sam Ratulangi, Manado, tetapi mendadak hilang kontak di tengah perjalanannya, kemudian diketahui pesawat itu jatuh dan tenggelam di kedalaman 2.000 meter Perairan Majene, Sulawesi Selatan.

Sedangan pesawat Air France yang pada 31 Mei 2007 berangkat dari Bandara Galeao, Rio de Janeiro menuju Bandara Charles de Gaulle, Paris, tetapi di tengah perjalanannya juga kehilangan kontak. Kemudian diketahui pesawat itu jatuh dan tenggelam di kedalaman Samudera Atlantik.

Bukan tak mungkin pesawat milik Malaysia Airlines ini juga mengalami nasib yang sama. Kebetulan saja dua orang misterius itu ikut di penerbangan pesawat naas ini.

Kemisteriusan mereka berdua tidak ada kaitannya dengan kecelakaan pesawat itu. Tetapi, kemisteriusan mereka itu punya cerita tersendiri. Mereka adalah dua orang agen rahasia suatu negara!

Penyalahgunaan paspor curian itu seharusnya sudah dapat dideteksi sejak dipakai keluar dari Thailand (paspor itu dicuri di Phuket, Thailand), ketika dipakai masuk ke Malaysia,  dan ketika keluar dari Malaysia melalui Kuala Lumpur, yaitu dengan Malaysia Airlines penerbangan MH-370 itu.

Menjadi pertanyaan buat sistem keamanan imigrasi Malaysia juga adalah menyusul pernyataan dari pihak berwenang di China bahwa ternyata nomor paspor dari salah satu penumpang China tidak cocok dengan nama yang disebut dalam daftar penumpang di manifes yang dirilis MAS, yaitu atas nama Zhao Qiwei.

Menjalankan operasi intelijen internasional dengan cara menggunakan paspor curian atau dipalsukan dengan menggunakan identitas orang lain sudah beberapa kali terungkap. Yang paling menghebohkan dunia internasional adalah kejadian pada 2010. Ketika terungkap 6 paspor warga negara Inggris dipalsukan oleh agen intelijen Israel, Mossad, untuk membunuh tokoh Hammas Mahmoud al-Mabhouh di sebuah kamar hotelnya di Dubai, 19 Januari 2010.

Dari hasil investigasi dinas intelijen Uni Emirat Arab kemudian diketahui ada satu tim yang terdiri dari 11 orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan Mahmoud al-Mabhouh itu, Mossad dituduh sebagai pelakunya. Sebelas orang itu dikatakan sebagai agen-agen Mossad. Nama, foto, dan 11 orang itu kemudian dipublikasikan oleh pemerintah Uni Emirat Arab. Dari sini terungkaplah bahwa dari 11 orang itu ternyata 6 di antaranya adalah warga negara sipil Inggris yang tidak tahu-menahu tentang kejadian tersebut. Mereka sangat kaget dan ketakutan ketika nama dan foto mereka dipublikasikan sebagai agen Mossad pembunuh tokoh Hamas itu. Pemerintah Inggris pun berang dan turun tangan memprotes Israel. Sedang dinas intelijen Inggris, MI6 juga marah, karena operasi intelijen itu tidak diberitahukan kepada mereka, sebagaimana seharusnya dalam kerjasama intelijen kedua negara. Sedangkan Israel membantah kalau Mossad berada di belakang operasi intleijen pembunuhan itu.

Dari peristiwa ini dapat disimpulkan bahwa aksi intelijen internasional dengan menggunakan paspor orang lain yang dipalsukan atau paspor orang lain yang dicuri bukan sesuatu yang mustahil, atau tidak pernah terjadi. Maka itu, besar kemungkinan dua orang misterius yang menggunakan paspor curian atas nama warga negara Italia dan Austria itu, yang diduga hilang bersama hilangnya pesawat MAS itu juga adalah dua orang agen intelijen internasional yang sedang menjalankan tugas intelijen internasionalnya, entah targetnya di Beijing, Eropa, atau di mana.  Targetnya bukan pesawat ini. Kebetulan saja, mereka menumpang pesawat ini, dan pesawatnya mengalami kecelakaan. Identitas sebenarnya dua orang ini bisa saja kelak diketahui. Yang akan tetap menjadi misteri adalah apa tugas intelijen yang sedang mereka lakukan dalam perjalanan lintas negara itu. ***

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun