[caption id="attachment_307064" align="aligncenter" width="717" caption="Tampak depan Balaikota Surabaya, tak luput dari sentuhan Bu Risma, dengan desain taman dan air mancur, sekaligus hiburan buat keluarga/anak-anak (Sumber: https://www.flickr.com/people/mukrifah/)"][/caption]
Taman adalah salah satu “barang kesayangan,” sangat, sangat disayang oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini (Bu Risma). Bahkan sejak belum menjadi walikota Surabaya, terutama sekali ketika dia menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya (2005-2010). Maka itu, ketika dia punya wewenang yang jauh lebih besar lagi, sebagai Walikota Surabaya sejak 2010, kota Surabaya pun berubah total, dari kota yang panas menyengat, kotor, dan gersang, menjadi kota yang lebih sejuk, bersih, asri, dan hijau.
Di setiap bagian (ruang publik) kota Surabaya tidak ada yang bebas dari tanaman bunga dan pohon rindang beraneka macam. Kalau anda di Surabaya, cobalah perhatikan, apakah ada bagian dari ruang publik yang bisa ditanami, dibiarkan merana tanpa tanaman bunga-bunga, dan pohon-pohon rindang? Tidak ada! Tidak berlebihan jika dikatakan nyaris tidak ada 1 cm persegi pun tanah di Surabaya dibiarkan tanpa tanaman. Melintaslah di jalan-jalan raya kota Surabaya, tengoklah di kiri-kanan jalan, di median-median jalan, trotoar-trotoar, di ruang terbuka hijau, semuanya hijau asri karena sedemikian banyaknya tanamannya. Itu semua buah tangan dari Walikota “gila taman”, demikian julukan yang pernah diberikan kepada Bu Risma ketika dia menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.
Salah satu karya monumental Bu Risma adalah Taman Bungkul, di Jalan Raya Darmo. Dulu, Taman Bungkul itu hanya namanya saja taman, tetapi hanya berupa tanah lapang gersang berbatu-batu, nyaris tanpa pohon apalagi bunga. Statusnya pun nyaris tak terdengar. Sekarang, berubah seratus delapan puluh derajat menjadi taman yang sesungguhnya, sangat asri, dengan jalan-jalan setapak yang minimalis, dilengkapi pula dengan jaringan wi-fi gratis. Menjadi taman yang terkenal sampai ke manca negara. Warga Surabaya, terutama yang berdiam di daerah sekitar taman itu benar-benar merasakan manfaat keberadaan Taman Bungkul. Tidak heran Taman Bungkul pun diganjar dengan penghargaan taman kota terbaik se-Asia dan mendapat penghargaan Asian Townscape Awards (ATA) 2013.
Maka itu, tak heran juga, jika hari Minggu kemarin (11 Mei 2014) Bu Risma murka semurka-murkanya, nyaris menangis saking geramnya, ketika akibat ketidakbecusan dan kekonyolan penyelenggara dan panitia acara makan es krim gratis dari Wall’s, membuat ribuan orang yang tak terkendali menyerbu dan menjarah es krim yang disediakan di dalam 30 gerobak Es krim Wall’s. Akibatnya, semua tanaman bunga di median Jalan Raya Darmo sepanjang sekitar satu kilometer (depan Taman Bungkul), yang dilintasi massa, rusak parah tak berbentuk. Banyak tanaman di Taman Bungkul pun mengalami nasib yang sama.
Setelah melampiaskan kemarahannya kepada panitia dan penyelenggara, hari itu juga Bu Risma langsung mulai memimpin perbaikan tanaman-tanaman itu. Lihatlah ekspresi Bu Risma ketika merawat kembali bunga-bunga yang rusak itu, begitu menunjukkan cintanya kepada bunga-bunga itu.
[caption id="attachment_307015" align="aligncenter" width="468" caption="(Sumber: Kompas.com)"]
Diperkirakan diperlukan waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikan perbaikan taman-taman itu secara keseluruhan, dan akibat dari rusaknya taman kota itu Pemkot Surabaya mengalami kerugian ratusan juta rupiah sampai semiliar lebih rupiah.
Untuk itu Bu Risma tidak main-main, bukan hanya gertak sambal. Atas nama Pemkot Surabaya, Bu Risma menuntut secara Perdata dan Pidana pihak penyelenggara acara makan es krim Wall’s gratis itu, yakni pihak PT Unilever Indonesia. Secara pidana Pemkot Surabaya sudah melaporkan pihak penyelenggara ke Polrestabes Surabaya, dan secara Perdata adalah menuntut ganti rugi atas semua kerusakan itu. Untuk urusan Perdata, pihak Unilever Indonesia sudah sejak awal menyatakan penyesalan dan tanggung jawabnya, mereka ingin bertemu secara langsung dengan Bu Risma untuk menyampaikan permintaan maaf mereka. Mereka juga menyatakan bersedia membayar semua kerugian itu. Sekarang tinggal, urusan Pidananya, apakah ada pihak dari Wall’s yang masuk penjara, atau akan diakhiri dengan perdamaian? Bagaimana, pun itu sudah menjadi pelajaran paling berharga dari pihak Wall’s, dan juga menjadi contoh bagi perusahaan lainnya yang kelak mempunyai acara serupa (melibatkan massa). Seharusnya, sejak awal Wall’s sudah bisa memprediksi efek dari acaranya itu. Karena melibatkan massa, seharusnya acaranya diselenggarakan di lapangan, seperti di Gelora Tambak Sari, atau Gelora Bung Tomo, bukan di taman.
[caption id="attachment_307004" align="aligncenter" width="378" caption="Surat bukti laporan perusakan taman Pemkot Surabaya kepada Polrestabes Surabaya (Sumber: Harian Jawa Pos, Selasa, 13/05/2014)"]
Untuk mencoba memahami bagaimana perasaan Bu Risma karena peristiwa rusaknya “barang kesayangannya” itu, cobalah anda membayangkan bagaimana jika ada barang yang betul-betul anda rawat selama bertahun-tahun dengan penuh kasih, dan penuh tanggung jawab karena dibiayai oleh orang-orang yang mempercayai anda untuk itu, biayanya mahal pula, kemudian tiba-tiba dirusak oleh orang lain begitu saja? Seperti yang dinyatakan Bu Risma dalam kemarahannya itu, tanaman-tanaman itu sudah dirawat dengan susah payah selama sepuluh tahun, biayanya mahal, anggarannya dari uang rakyat.
Berikut adalah gambar-gambar yang semoga bisa mewakili bagaimana perasaan Bu Risma, dan juga kita yang perduli terhadap kelestraian suatu taman, mendapat kenyataan terjadi kerusakan taman di sepanjang median Jalan Raya Darmo dan sebagian Taman Bungkul itu.
Taman-taman di Jalanan Kota Surabaya:
[caption id="attachment_307003" align="aligncenter" width="508" caption="(Liputan6.com)"]
[caption id="attachment_307009" align="aligncenter" width="602" caption="Bagian dalam Taman Bungkul (Sumber: Rumahku.com)"]
Median jalan yang asri penuh dengan tanaman bunga, di Surabaya (Sumber: SBYCTZN)
[caption id="attachment_307007" align="aligncenter" width="654" caption="Ini adalah salah satu sisi Jalan Raya Darmo, Surabaya (Sumber: SBYCTZN)"]
[caption id="attachment_307008" align="aligncenter" width="659" caption="Taman di median jalan, di Surabaya (Sumber: SBYCTZN)"]
Kerusakan-kerusakan itu: