Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lagi, Jokowi Tak Sengaja ...

6 Mei 2014   07:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:49 3558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Serba tak sengaja” rupanya suka terjadi pada diri Jokowi. Seperti yang pernah saya tulis di Kompasiana di artikel berjudul Akankah Jokowi Tak Sengaja Menjadi Presiden? mengenai “tidak sengaja”-nya Jokowi menjadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan apakah  nanti hasil Pilpres 2014 juga akan membuat Jokowi “tak sengaja” menjadi Presiden RI?

Sebelum pertanyaan itu terjawab di tanggal 9 Juli yang akan datang, ketidaksengajaan baru-baru ini terjadi lagi pada Jokowi. Kali ini ketidaksengajaan tanpa tanda kutip, alias dalam arti sebenarnya. Bukan hanya satu kali, tetapi sampai dua kali ketidaksengajaan terjadi, di hari yang sama pula, di lokasi yang secara fungsi sama pula, dan  yang tidak jauh-jauh dari hal-hal yang berkaitan dengan capres-cawapres juga.

Ketidaksengajaan pertama terjadi pada Sabtu pagi, 3 Mei 2014, di ruang tunggu VIP bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, ketika Jokowi bersama rombongannya hendak terbang ke Yogyakarta melakukan kunjungan ke sejumlah tokoh/sesepuh PKB/NU dan Muhamadiyah di sana, dia bertemu dengan JK..

[caption id="attachment_306180" align="aligncenter" width="467" caption="Pertemuan tak disengaja antara Jokowi dengan Jusuf Kalla, di ruang tunggu VIP bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu pafi, 3 Mei 2014 (merdeka.com)"][/caption]

13993102031973596689
13993102031973596689

Pertemuan tanpa disengaja alias kebetulan itu membuat keduanya terkejut. Apalagi, kemeja yang mereka pakai saat itu juga sangat mirip. Sama-sama kemeja berwarna putih polos. Bedanya, hanya pada kemeja Jokowi lengan panjang, sedangkan kemeja JK lengan pendek. "Wah kita ketemu, kebetulan baju kita sama," kata JK usai berjabat tangan dengan Jokowi. Keduanya pun terlibat obrolan santai di ruangan itu sambil menunggu jadwal terbangnya masing-masing.

Ketika ditanya wartawan tentang dukungan dan kemungkinan dia menjadi cawapres mendampingi Jokowi, JK hanya tertawa, dan mengatakan secara berkelakar,  "Saya kan juga presiden, tapi presiden PMI." (merdeka.com).

Ketidaksengajaan kedua terjadi di ruang tunggu VIP bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, di hari yang sama, siang harinya. Secara tak terduga, Jokowi bertemu lagi dengan satu orang lagi yang disebut-sebut mungkin akan menjadi pasangan di Pilpres 2014 ini, yaitu Ketua KPK Abraham Samad.

Jokowi dan Abraham pun kaget ketika bertemu di ruangan itu. Abraham bilang, dia tak menduga bisa bertemu dengan Jokowi di situ. Dia baru saja memberi kuliah hukum di Universitas Gajah Mada (UGM), yang juga adalah almamater Jokowi, dan saat itu hendak terbang kembali ke Jakarta. Sedangkan Jokowi hendak ke Surabaya, melanjutkan kunjungannya ke sejumlah tokoh Islam di Jawa Timur, di antaranya menemui  Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.

[caption id="attachment_306181" align="aligncenter" width="560" caption="Pertemuan tak disengaja untuk kedua kalinya, Jokowi bertemu dengan Ketua KPK Abraham Samad di ruang VIP bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Sabtu siang, 3 Mei 2014 (tribunnews.com)"]

1399309969972619039
1399309969972619039
[/caption]

[caption id="attachment_306184" align="aligncenter" width="570" caption="(beritametro.co.id)"]

13993105741615113429
13993105741615113429
[/caption]

"Dari dulu saya sudah bilang Jokowi cocok jadi presiden," kata Abraham saat diminta tanggapan tentang Jokowi saat itu.

Sebaliknya, Jokowi juga memuji sosok Abraham Samad, "Beliau (Abraham) punya integritas, komitmen dan kompetensi."

Tetapi, ketika ditanya mengenai kemungkinan mereka berpasangan maju sebagai capres-cawapres, keduanya tak bersedia memberi tanggapan.

Pertanyaan wartawan itu dijawab Wakil Sekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah yang mendampingi Jokowi. Dia mengatakan semua kader terbaik di Indonesia dimonitor PDIP. Pernyataan Ahmad juga ditimpali Wakil Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto. "Yang penting solid dan bersih," katanya (pikiran-rakyat.com).

Jadi, apa pertanda dari dua pertemuan tak disengaja ini? ***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun