Penentuan bursa pasangan calon gubernur yang akan maju berkompetisi di pemilihan umum gubernur DKI Jakarta 2017 sudah berakhir dengan memastikan adanya tiga pasangan calon: Ahok-Djarot, Agus-Sylviana, dan Anies-Sandiaga.
Sedangkan Yusril Ihza Mahendra yang paling berambisius dan paling berisik selain calon petahana terpaksa gigit jari, masuk kotak!
Meskipun Yusril sudah masuk kotak, tak ada salahnya menulis sebuah analisa, kenapa Yusril sampai masuk kotak.
Anggap saja ini sebuah kisah penutup tentang petualang Yusril mencari parpol yang berakhir tragis, sebelum akhirnya namanya tak akan pernah disebut lagi sampai Pilgub DKI 2017 berakhir.
Semua upaya Yusril Ihza Mahendra yang berlangsung selama sekitar setahun belakangan ini memikat parpol-parpol agar mau mengusung dia sebagai calon gubernur DKI Jakarta berakhir dengan sia-sia. Demikian juga dengan semua peran sinetron yang diamainkan sebagai pembela rakyat kecil “tertindas” yang terkena penertiban oleh Pemprov DKI Jakarta, dan perannya sebagai tokoh religius yang dekat dengan rakyat kecil, yang setiap hari Jumat selalu menjalankan sholat dari masjid kampung yang satu ke masjid kampung yang lain, dapat dipastikan juga dihentikannya.
Yusril menjadi contoh bagi mereka yang pintar dan cerdas secara intelektual, tetapi terlalu percaya diri dan arogan sehingga berani-beraninya memandang remeh parpol, dan mendahului ketua umum parpol dalam menentukan siapakah yang akan mereka usung di Pilgub DKI 2017 itu.
Demikianlah Yusril yang sudah over dosis kepercayaan dirinya, sehingga sebelum pihak yang berkompeten di parpol berbicara, dia sudah mendahaluinya.
Contoh terbaru sekaligus yang terakhir adalah ketika pada Minggu, 11 September 2016 lalu, Yusril mengatakan bahwa dirinya dipastikan akan diusung oleh tiga parpol, yaitu: Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Nanti akan dilakukan (deklarasi) setelah partai-partai menandatangani berkas pencalonan, baru kami akan lakukan deklarasi, diperkirakan antara tanggal 16-20 September," ujar Yusril di GOR Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (11/9/2016) (Kompas.com).
Sebelum parpol-parpol tersebut mengkonfirmasi, Yusril bahkan sudah membentuk jaringan relawan pendukungnya yang ia sebarkan di berbagai wilayah DKI Jakarta.
Yusril bahkan sudah meresmikan jaringan relawannya itu pada Jumat 16 September 2016, tampaklah spanduk besar di atas panggung tempat Yusril berpidato dengan tulisan mencolok mata “Nasionalis & Religius: Deklarasi Relawan Yusril Siap Memenangkan Bang Yusril pada Pemilukada DKI 2017”