Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kejanggalan dalam Putusan Komite Banding yang Diketuai Tjipta "Si Jiwa Mulia" Lesmana

26 Februari 2011   06:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:15 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12987004231371710377

[caption id="attachment_92029" align="alignleft" width="300" caption="Tjipta Lesmana ketika memberi keterangan pers (Tribunnews.com)"][/caption]

Meskipun sudah lama sekali tidak pernah membaca cerita silat karya Kho Ping Hoo lagi, salah satu yang masih saya ingat adalah ciri khas beliau dalam karya-karyanya itu selalu menyisipkan falsafah-falsafah hidup yang bermakna tinggi.

Salah satu falsafah yang masih terus saya ingat adalah bahwa orang yang hidupnya sederhana dan jujur akan hilang nilainya di mata Tuhan dan manusia apabila dia justru memamerkan, mengagung-agungkan, dan menepuk dada sendiri kepada orang banyak bahwa dia orang yang hidupnya paling mulia. Seolah-olah supaya seluruh dunia mengetahui dan memuji kemuliaannya itu.

Sikapnya tersebut merupakan suatu bentuk kesombongan, yang tidak ada bedanya dengan orang yang suka memamerkan kekayaannya, suka memamerkan kelebihannya, dan memandang rendah orang lain yang kurang mampu secara materi, atau tidak punya kelebihan seperti dirinya.

Atau orang pintar yang sombong yang suka memandang rendah orang lain yang dianggapnya bodoh, atau tidak sepintar dirinya.

Falsafah ini muncul kembali dalam benak saya ketika menyaksikan gaya Ketua Komite Banding Pemilihann Exco Ketua dan Wakil Ketua Umum PSSI, Tjipta Lesmana di Metro TV, Jumat, 26 Februari, kemarin.

Dengan gaya berapi-api Tjipta Lesamana berkali-kali, baik ketika mengumumkan hasil keputusan Komite, maupun ketika diwawancara penyiar TV, mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang paling jujur, paling bersih, paling tidak bisa disogok, paling punya integritas tinggi, mempunyai harga diri yang sangat tinggi, paling tidak bisa ditekan, diancam, dan diintervensi siapapun, tidak takut kepada siapapun, dan seterusnya.

Padahal tidak ada orang yang mengatakan curiga, apalagi sampai menuduhnya seperti itu.

Bukan kali ini saja dia sering memuji dirinya sendiri seperti itu, tetapi dalam beberapa kesempatan lain juga pernah demikian. Cuma kali ini yang paling menonjol dan berapi-api.

Terus terang dengan gaya mengagungkan dirinya seperti itu saya kehilangan respek kepada yang bersangkutan. Lepas dari apakah yang dikatakan itu benar ataukah tidak.

Orang yang benar-benar mulia dalam hidupnya tidak akan sesumbar seperti itu. Dalam menjalani kehidupannya itu tidak untuk diketahui, apalagi dipuji orang. Tidak mempunyai pamrih apapun. Nilai integritas, kesederhanaan dan kejujuran yang ada pada diri seseorang dengan sendirinya muncul sesuai dengan perilaku dalam kehidupannya sehari-hari sebagai sesuatu yang lumrah sejalan dengan hatinuraninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun