Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi, Bakal Capres yang Terancam Keselamatannya?

2 April 2014   16:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:11 5503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="465" caption="Juli 2009, SBY mengadakan konferensi pers yang menyatakan berdasarkan informasi dari intelijen, foto-foto dirinya dijadikan sasaran tembak dalam latihan sekelompok teroris (Kompas.com)"][/caption]

Presiden SBY mengatakan, telah menerima informasi dari intelijen tentang sejumlah tokoh yang mengkhawatirkan keselamatan  seseorang (capres?)  di Pilpres 2014 ini. Dia tidak pandang enteng informasi ini. Untuk itu dia telah menugaskan Kapolri untuk secara khusus menjaga capres yang dimaksud. Tetapi, SBY tidak menyebutkan siapakah nama capres yang dimaksud. Hal itu dikemukakan Presiden SBY ketika membuka rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 1 April 2014 (kemarin).

“Saya dapat info resmi, ada sejumlah tokoh yang mengkhawatirkan keselamatan seseorang. Saya tidak mengambil enteng isu ini. Lebih bagus negara memproteksi, kepolisian mengambil pengamanan langsung secara fisik terhadap tokoh-tokoh itu,” demikian kata SBY (Harian Jawa Pos, Rabu, 02/04/14).

Dengan begitu, kata SBY, tidak ada lagi kecurigaan, jangan-jangan ada rencana A, rencana B.

SBY juga mengingatkan, politik itu keras, kadang-kadang jahat. Karena itu negara memberi perhatian penuh karena ini musim pemilu. “Mari kita jernihkan berpikir. Jangan sampai kita mendapat informasi yang tidak jernih,” imbuh SBY.

Siapakah yang dimaksud SBY dengan keselamatan seseorang yang terancam itu? Terancam dalam hal apa? Sekadar dibuat celaka, ataukah malah mau dibunuh? Kata, SBY,  politik itu terkadang jahat.

Dikaitkan dengan masa pemilu saat ini, khususnya pemilu presiden, maka perkiraan yang lebih mendekati tentang siapa tokoh yang dimaksud SBY terancam keselamatannya itu kemungkinan adalah bakal calon presiden dari PDIP, Jokowi.

Kalau bukan Jokowi, siapa lagi? Wiranto? Prabowo Subianto? Sedangkan bakal capres lain belum ada. Jadi, sampai saat ini hanya ada tiga tokoh yang sudah dipastikan akan mencalonkan dirinya secara resmi dalam pilpres 2014, yaitu Wiranto, Prabowo Subianto, dan Jokowi. Dan, saya yakin semua orang akan menjawab, dari tiga tokoh ini, Jokowi-lah tokoh yang paling rawan keselamatannya, jika memang betul ada bakal capres yang terancam keselamatannya oleh seseorang. Karena hanya Jokowi-lah yang adalah tokoh yang paling berpotensi memperkecil kemungkinan capres lainnya untuk menang dalam pilpres kali ini.

Jika kompetitor capres Jokowi itu mempunyai ambisi yang sangat luar biasa besarnya untuk menjadi presiden, peluang sebenarnya sudah terbuka lebar, tetapi kemudian “diganggu” Jokowi, apakah dia bisa mata gelap untuk membahayakan keselamatan Jokowi demi mencapai ambisinya itu? Siapakah dia?

Saya pikir, sungguh keterlaluan kalau sampai ada tokoh capres yang bersikap demikian dalam persaingan di pilpres 2014 ini, atau pilpres kapan pun juga. Dalam sejarah Republik ini, kita belum pernah mempunyai tokoh capres  sejahat itu.

Maka, bisa jadi yang membahayakan keselamatan bakal capres (Jokowi) yang dimaksud SBY itu bukan datang dari sesama pesaing capres, tetapi dari pihak lain. Apakah dari kelompok masyarakat ekstrimis dan radikal tertentu, misalnya, dalam bidang agama, atau lainnya? Atau mereka yang merasa terancam kemakmurannya yang selama ini didapat dari hasil konspirasi korupsi? Pada intinya, mereka yang sangat tidak suka dengan sosok Jokowi yang meskipun kelihatan sederhana dan lugu, tetapi memerintah dengan cara yang bersih, jujur, tegas, dan tanpa kompromi dalam menegakkan pemerintahan yang menghormati perbedaan di segala bidang, termasuk di bidang agama (pluralisme), dan bersih dari segala macam praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Pernyataan SBY tersebut di atas sejatinya telah semakin memanas suhu politik menjelang pemilu ini, terutama pilpres 2014 yang akan diselenggarakan pada 9 Juli 2014 itu. Seharusnya, pernyataan itu tidak dipublikasikan ke publik, tetapi dilakukan peningkatan keamanan intelijen dan kepolisian secara diam-diam saja. Pernyataan kekhawatiran SBY ini justru membuat masyarakat menjadi was-was, dan berpotensi menimbulkan sikap saling curiga. Seperti dalam artikel ini, kita menjadi bertanya-tanya, siapakah tokoh (bakal capres) yang terancam keselamatannya? Siapakah pelakunya? Rencana A, B, C, dan seterusnya apakah yang akan mereka jalankan untuk mencapai maksud tersebut? Apa tujuannya?

SBY yang mengatakan,  “Mari kita jernihkan berpikir. Jangan sampai kita mendapat informasi yang tidak jernih,” tetapi, justru dengan membuat “pernyataan misterius” seperti ini, bukankah sama saja dengan SBY telah menyampaikan informasi yang tidak jernih? Sehingga bisa membuat kita tidak jernih dalam berpikir menjelang pemilu kali ini. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun