Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Di Jakarta, Menlu Korea Selatan Puji Jokowi, di Media Asing, Hashim Menghujat Jokowi

10 Oktober 2014   07:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:38 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-se bersama presiden terpilih Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis, 9/10/2014 (Sumber: Beritasatu.com)."][/caption]

Bahwa presiden terpilih Jokowi sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta sudah terkenal sampai ke manca negara itu sudah kita ketahui dari berbagai media asing di negara-negara itu masing-masing. Tetapi pengakuan langsung dari mulut pejabat tinggi negara sahabat tentang keterkenalan Jokowi di negaranya itu baru kita dengar dari Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-se.

Pengakuan Byung-se tentang nama Jokowi yang terkenal sampai di negaranya itu diungkapkan ketika melakukan kunjungan kepada Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (09/10/2014).

Dalam kesempatan itu, Byung Se mengungkapkan,  ternyata Jokowi lebih mengetahui banyak artis Korean Pop (Kpop) dibanding dia, dan nama harum Jokowi sudah sampai di negaranya.

"Jokowi sangat terkenal di Korea, beliau lebih tahu banyak artis Kpop dibanding saya," kata Byung-se.

Byung-se juga sempat tertawa ketika ada selintingan yang mengatakan Jokowi yang disebut-sebut sebagai Obama dari Indonesia.

Mendengar hal itu, Jokowi langsung berkata sambil tertawa, "Lebih ganteng saya," katanya.

Byung-se semakin tertawa ketika mendengar pernyataan Jokowi itu. Ia pun dengan tertawa mengakui Jokowi lebih tampan dari Obama.

"Betul sekali, Pak Jokowi lebih ganteng dari Obama. Saya dengar Pak Obama juga sudah telepon langsung dengan Jokowi. Saya yakin Jokowi bisa jadi presiden hebat di Indonesia," katanya.

Pengakuan tentang Jokowi yang terkenal sampai di Korea Selatan, dan keyakinan Menteri Luar Negeri Korea Selatan itu Jokowi akan menjadi presiden hebat di Indonesia, sepatutnya membuat kita bangga. Saya yakin, bahwa pernyataan Byung-se ini bukan hanya sekadar basa-basi.

Oleh karena itu sangat mengherankan justru di negaranya sendiri Jokowi malah dimusuhi, dendam kesumat dari pihak yang kalah pun bukan hanya masih membara sampai kini, bahkan sudah menyala-nyala. Bahkan kian membesar kobaran api dendamnya, ketika ada yang mengatakan bertekad dengan memanfaat kekuatan mereka di parlemen akan menjegal pemerintahan Jokowi. Bahkan sejak sebelum waktu pelantikan, 20 Oktober ini.

Ketika ada menteri dari luar negeri datang ke Indonesia menyampaikan kabar baik mengenai Jokowi yang namanya harum di negaranya, sangat ironis justru ada tokoh penting parpol Indonesia yang berbicara di media asing tentang keburukan Jokowi versinya dengan nada penuh dendam. Bahkan dengan terang-terangan mengatakan akan membalas dendam mereka kepada Jokowi.

Dia adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, yang juga adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusomo yang menyatakan, ada harga yang harus dibayar oleh Jokowi atas langkahnya "meninggalkan Jakarta" dan mencalonkan diri dalam pilpres yang lalu. Hashim, dalam artikel yang ditayangkan The Wall Street Journal online itu, menganggap langkah Jokowi itu sebagai "personal betrayal".

"Ada harga yang harus dibayar," kata Hashim di artikel itu.

Dengan demikian Hashim telah menyeret masalah politik yang semakin memanas ini menjadi masalah pribadi dia bersama Prabowo melawan Jokowi!

Jokowi yang selama ini dikenal sangat sabar dalam merespon berbagai serangan dan fitnah kepada dirinya, tak pernah sekalipun membalasnya, pun sampai mengungkapkan penilaiannya terhadap Hasgim, yang disebutkan bukan seorang negarawan.

Jokowi terkenal sampai ke manca negara, diakui dan dipuji di sana. Tentu, antara terkenal dengan nama harum sampai di manca negara itu berbeda dengan tercemar namanya di manca negara. Kalau terkenal pasti disambut dengan tangan terbuka ketika dia yang terkenal itu mengunjungi berbagai negara. Sebaliknya, dengan tercemar, akan ada negara yang akan menutup pintu rapat-rapat baginya, dilarang masuk ke negara itu. ***

Artikel terkait:

Beranikah DPR dan MPR Mengikuti Jejak Jokowi yang Satu Ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun