Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Demi Kepentingan PKS, Tifatul atas Nama Kemeninfo Memblokir Vimeo.com?

13 Mei 2014   21:55 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:32 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_306907" align="aligncenter" width="582" caption="Pemblokiran Vimeo.com ketika hendak diakses menggunakan Fastnet. Pemblokiran dilakukan atas perintah Menkominfo Tifatul Sembiring"][/caption]

Apakah sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring tidak tahu apa itu situs (laman) www.vimeo.com? Sebab sejak Minggu, 11 Mei 2014, Kementeriaannya telah memerintahkan pemblokiran situs itu kepada semua ISP di Indonesia, dengan alasan situs itu adalah situs pornografi. Padahal, jelas-jelas Vimeo bukan situs pornografi. Vimeo adalah situs berbagi video di antara pengguna internet, sama seperti YouTube. Beda Vimeo dengan YouTube adalah dari segi pengguna dan pengunjungnya YouTube sepuluh kali lipat lebih banyak daripada Vimeo (sekitar 1:10), tetapi Vimeo lebih fokus untuk unggahan video-video yang berkualitas tinggi (high definition/HD). Maka itu, banyak pengguna profesional (serius) lebih suka menggunakan Vimeo ketimbang YouTube. Bukan untuk hiburan saja, tetapi juga sebagai alat kerjanya. Maka, tak heran, pemblokiran Vimeo itu spontan mengundang protes keras dari banyak penggunanya kepada Tifatul, mereka ramai-ramai mem-bully-nya, tetapi yang bersangkutan bergeming dengan keputusan pemblokirannya itu.

Rasanya, tak masuk akal kalau seorang menteri di bidang informatika, tidak tahu tentang apa itu Vimeo.com. tetapi, faktanya, kelihatannya seperti itu. Atau, yang bersangkutan sebenarnya tahu, tetapi pura-pura tidak tahu karena dia berkepentingan dengan situs itu. Buktinya, meskipun sudah bertubi-tubi sejak hari Minggu itu sampai hari ini, Tifatul di-bully ramai-ramai, diprotes, dan dikoreksi tentang apa sebenarnya Vimeo itu oleh ratusan pengguna Twitter kepadanya, tetap saja dia bersikap bebal. Tetap bersikukuh untuk terus memblokir Vimeo.

Benarkah di Vimeo ada video yang mengandung pornografinya, seperti yang menjadi alasan pemblokirannya oleh Kemenkominfo itu? Kalau mau bicara tentang situs yang ada kandungan pornografinya, maka semua situs sejenis tidak bisa sepenuhnya bersih dari unsur itu. Face Book, Twitter, YouTube, Path, Instalgram, dan lain-lain, semuanya pasti ada unsur-unsur demikian. Pasti ada saja orang-orang yang menyalahgunakannya untuk menyebarkan konten-konten pornografinya itu dengan berbagai motivasinya. Hanya tergantung dari kita sendiri, mau mengakseskannya ataukah tidak? Serta bagaimana kontrol kita terhadap anak-anak kita ketika mereka menggunakan internet.

Bukan sengaja atau tidak sengaja mengaksesnya, atau tidak seperti yang pernah diakui Tifatul sendiri, ketika pada Maret 2014 dia ketahuan  mem-follow akun Twitter porno. Setelah di-bully oleh ratusan pengguna Twitter, Tifatul berdalih tidak sengaja mem-follow akun panas tersebut.  "Itu sering terjadi pada gadget touch screen, tombol follow-nya ada di kiri bawah. Jadi begitu tersentuh, maka dianggap follower," dalihnya melalui pesan singkat kepada Tempo.co, Selasa, 18 Maret 2014. Seolah-olah hanya dia saja yang menggunakan gadget touch screen itu, dan orang lantas percaya alasannya itu.

Kembali ke Vimeo. Jadi, sebenarnya apa alasan sesungguhnya Tifatul memerintahkan pemblokiran Vimeo, padahal sudah jelas-jelas Vimeo bukan situs pornografi? Dugaan kuat yang beredar di dunia maya adalah karena ada satu video unggahan di Vimeo yang isinya mempertunjukkan tarian seronok seorang penyanyi dangdut berpakaian minim dan seksi di salah satu acara kampanye caleg PKS. Mengetahui hal ini, karena dianggap akan mempermalukan PKS yang selama ini ditampilkan sebagai partai terbersih dan tersuci, Tifatul pun buru-buru memerintahkan pemblokiran tersebut. Sebelumnya sekitar satu bulan yang lalu video ini juga ditayangkan di YouTube, tetapi atas permintaan Tifatul, video itu telah dihapus. Mungkin, Tifatul sudah meminta hal yang sama kepada Vimeo, tetapi permintaannya untuk menghapus video itu, tidak dipenuhi Vimeo. Maka itu, dia pun mengambil langkah pintas: memblokir Vimeo secara keseluruhan!

Jadi, hanya gara-gara satu video itu, Kemenkominfo demi “nama baik” PKS memblokir Vimeo? Agar jangan ada lagi video-video serupa yang diunggah di sana? Berhasilkah Tifatul “menghilangkan” video “pornoaksi” dan “pornografi” caleg PKS itu dari YouTube? Yang pertama (sekitar sebulan yang lalu), memang berhasil, YouTube menghapusnya. Tetapi, justru karena blunder dan kebebalan Tifatul itu, entah oleh siapa video itu diunggah lagi di YouTube. Bukan hanya satu, tetapi sedikitnya ada 2-3 unggahan untuk video yang sama. Mungkin, seperti Tifatul yang mengaku tidak sengaja mem-follow akun porno di Twitter, para pengunggah video “pornografi” caleg PKS itu juga tidak sengaja mengunggahnya di YouTube.

Apakah sekarang, Tifatul mau memblokir YouTube juga? Bagaimana dengan Facebook, Instalgram, Path, atau Twitter?

Seorang pemilik akun YouTube dengan nama Bobynews, mengaku sebagai kamerawan dari Aljazeera TV biro Jakarta, mengunggah sebuah video yang menggambarkan kekesalan dan kedongkolannya terhadap kebebalan Tifatul Sembiring yang memblokir Vimeo. Padahal, selama ini dia sangat mengandalkan Vimeo untuk melancarkan pekerjaannya itu.

Di tayangan YouTube-nya itu Boby membuat video yang menunjukkan cuplikan video seronok caleg PKS itu, sambil meluapkan kekesalannya kepada Tifatul.


Bobynews bernarasi di YouTube diiringi dengan ilustrasi gambar dan video kreasinya (lihat di akhir artikel ini):

“Hari ini Vimeo.com tidak bisa dibuka di kantor saya. Saya berlangganan CBN. Saya adalah Bobby, kamemen Aljazeera TV biro Jakarta. Saya ada tugas untuk menginstal sebuah alat, dan tahu tidak, Pak, manual untuk menginstalnya itu berbentuk video, Pak, di Vimeo. Aljazeera mengirim alat itu dalam bentuk video di Vimeo. Vimeo itu bukan situs porno. Tapi, kenapa ini bisa kayak gini, bisa diblokir, Pak? Padahal, di situ juga ada karya-karya, saya, Pak. Saya kecewa, Pak. Jadi, saya ini pikirnya nggak-nggak, nih, Pak. Apakah, pikiran nggak-nggak saya ini benar nggak?

Ini, Pak, buktinya, Pak. Ini sebuah panggung menunjukkan, di belakang itu ada gambar kader Bapak yang sedang berkampanye, dan di depannya itu seorang penari, penyanyi dangdut yang erotis. Apa gara-gara ini? Ini bukan fitnah, tapi ada gambarnya di sini. Gambar yang berbicara, Pak. Silakan, Bapak jelaskan. Apakah itu? Atau alasan karena persaingan usaha, mungkin Bapak pro sama YouTube. Mudah-mudahan bukan saya penyebar fitnah, Pak. Justru di sini saya ingin menegakkan mana yang benar, mana yang salah. Dan, Bapak itu telah salah, memblokir situs Vimeo.com.

Dan, Bapak juga kalau konsekuen dengan masalah pornografi, diblokir juga, dong Twitter. Di situ ada banyak akun-akun ciptaan orang-orang pornografi yang pernah Bapak follow itu, yang katanya tidak sengaja, begitu, ‘kan, Pak?Sekadar mengingatkan, ini adalah foto Bapak Tifatul Sembiring, Bapak Menteri kita, juga, maaf, Pak, bukan maksud mengungkapkan masa lalu, Pak, tapi, kader Bapak yang sewaktu menjabat sebagai anggota Dewan, membuka gambar porno saat sidang, apakah berarti PKS harus dibubarkan, Pak? Karena ada kadernya yang membuka, atau menonton video porn?  ‘Kan, tidak, Pak? Ini juga sama, Pak, Vimeo itu netral, Pak, bukan website pornografi seperti yang Bapak pahami. Coba, Bapak sekali-kali browsing, deh, Vimeo, ada apa isinya?

Saya juga ayah dua orang anak kecil, Pak, perempuan, di bawah lima tahun, saya juga nggak mau anak saya nonton porno, Paaak! Tapi, cara Bapak memblokir itu sallaaahh!  Ya, begitu, Pak, buka Vimeo-nya, saya kesel, nih! Bagaimana caranya saya meng-up-load karya-karya saya agar bisa dilihat dunia internasional? Bagaimana, caranya, agaarr saya menginstal alat yang manualnya ada di Vimeo.com, Paaakkk?! Bapak mau bantuuu instalin alaaatt?! #Save Vimeo, Pak, save Vimeo, Pak! Kata orang Sunda, #Sep-Pimeo. Hatur nuhun. “

*

Tifatul berkicau di akun Twitter-nya, mengaku bahwa pihak Vimeo sudah diaberitahu tentang pemblokiran itu. Tetapi, ketika ditanyakan oleh beberapa pengguna Twitter, diperoleh jawaban dari Vimeo bahwa mereka sama sekali belum menerima pemberitahuan apa pun dari siapa pun, dan itu (pemblokiran) di luar kontrol mereka:

1399967375828129019
1399967375828129019


Entah pemberitahuan itu dikirim Tifatul ke Vimeo dengan cara dan lewat mana? Kok, bisa belum sampai sampai sekarang?  Mungkin kah pakai kurir yang menunggang sapi?

Yang pasti, sampai artikel ini ditayangkan di Kompasiana, Vimeo masih tetap diblokir.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun