Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Angel Lelga Gagal Jadi Anggota DPR, Karena PPP Tidak Cerdas

24 April 2014   23:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:14 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Angel Lelga (detik.com)"][/caption]

Artis dangdut sekaligus aktris film, Angel Lelga yang diusung PPP dipastikan tidak lolos menjadi anggota DPR, karena perolehan suara di daerah pemilihannya di Surakarta (Solo), jauh di bawah syarat minimal. Demikian diinformasikan Ketua DPC PPP Surakarta, Arif Sahudi.

Yang menarik perhatian saya adalah pernyataan dari Arif Sahudi. Dia menyatakan bahwa mantan istri Rhoma Irama tersebut gagal menjadi legislator karena sekarang, masyarakat pemilih makin cerdas. Pemilih, lanjutnya, sudah bisa mengetahui apakah caleg tersebut memang bermodalkan elektabilitas atau hanya popularitas.

"Kasus Mbak Angel, semua masyarakat mengakui bahwa tingkat popularitasnya sangat tinggi. Namun karena masyarakat cerdas, mereka juga akan mempertimbangkan apakah caleg ini cukup cerdas mewakili rakyat di DPR," ujarnya (Kompas.com).

Jadi, berarti PPP-nya, khususnya Ketua Umumnya, Suryadharma Ali yang membawa Angel menjadi caleg PPP, yang tidak cerdas, dong? Sudah tahu kualitas Angel Lelga seperti itu kok tetap nekad dijadikan caleg PPP?

Tentu saja, momen Pemilu Legislatif ini bukan ajang untuk menguji kecerdasan rakyat.  Kelihatan kini, PPP-lah yang terlalu memandang enteng kecerdasan rakyat, khususnya di daerah Solo, sehingga mereka menyodorkan seorang caleg untuk mewakili daerah itu hanya berdasarkan popularitasnya. PPP mengira, mereka bisa memanfaatkan rakyat Solo, yang dianggap tidak cerdas dalam memilih, yang hanya akan terbuai dengan popularitas Angel, kemudian memilihnya. Yang penting PPP harus menang. Cara pandang seperti ini tentu saja jauh dari karakter parpol yang memang benar-benar hadir untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, melainkan ini adalah ciri dari parpol yang  hanya mengejar kursi dan kekuasaan.

Kasus seperti ini pasti tidak hanya terjadi pada Angel Lelga saja, tetapi juga di dapil lain milik PPP. Fenomena yang sama pasti juga terjadi di parpol-parpol lain yang berkarakter oportunis pragmatis, yang hanya mengejar kursi dan kekuasaan. Ciri-cirinya bisa dilihat dengan ketika parpol-parpol itu banyak mengusung artis-artis sebagai caleg-nya, dengan hanya mengandalkan popularitas mereka yang tinggi, mengabaikan kualitas kecerdasannya yang harus dipenuhi oleh setiap caleg yang berkualitas dan aspiratif.

Dari awal starnya saja kualitas Angel sudah meragukan. Hal itu antara lain sangat kelihatan ketika dia tampil di acara Mata Najwa. Pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai politik yang harus dikuasai seorang caleg, dijawab Angel dengan cara ngawur, sehingga menjadi bahan tertawaan pemirsa acara Mata Najwa dan pengguna media sosial saat itu.

Proses pen-caleg-an-nya pun sejak awal sudah mengundang tanya. Karena terdapat keterangan yang saling bertentangan antara dia dengan Suryadharma Ali (SDA). Angel bilang, SDA sendiri yang menghubunginya, untuk memintanya bersedia menjadi caleg PPP.

"Pak SDA sendiri yang menghubungi saya langsung, muka ketemu muka. .... Apa alasan Pak SDA memilih saya, ya itu tanyakan saja kepada yang bersangkutan, saya tidak berwenang menjawabnya " kata Angel kepada Tempo.co yang mengwawancaranya pada 7 Febrari 2014.

Tetapi, pernyataan sebaliknya, yang dikatakan oleh SDA. SDA mengatakan, Angel-lah yang datang kepadanya, memohon agar bisa diterima sebagai caleg dari PPP. Hal itu dinyatakan SDA ketika diwawancara Kompas.com, pada 9 Februari 2014.

Kutipan pernyataan SDA yang dimuat di Kompas.com, 09/02/2014:

“Saat datang ke saya, ingin dijadikan caleg. Saya bertanya kepada Angel, kenapa Angel pilih PPP? Dijawabnya, saya ditawarin caleg dari partai lain. Tapi, saya sreg-nya dengan PPP.”

Beruntunglah warga Solo, caleg seperti ini gagal menjadi wakil anda sekalian di parlemen.

Apakah daerah lain yang caleg yang disodorkan kepada mereka hanya berdasarkan popularitasnya, seperti penyayi dan artis film itu, secerdas dan seberuntung Solo? ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun