Jadi, Kombes Listyo Sigit Prabowo kelak jika sudah dilantik akan menjadi Kapolri, akan menjadi Kapolri beragama Kristen ketiga yang pernah dimiliki Indonesia.
Untuk memperkuat argumennya Muhyiddin membandingkan kondisi di Amerika Serikat, menurutnya di sana, karena penduduknya mayoritas nonMuslim (Kristen), maka (semua) pemimpinnya pun nonMuslim, termasuk di kepolisian.
Tetapi ia tidak membandingkan dengan kota London, Inggris, yang meskipun penduduknya mayoritas Kristen, tetapi mereka memilih wali kotanya seorang Muslim, yaitu Sadiq Khan. Sadiq Khan yang juga beretnis India, menjabat sebagai Wali Kota London sejak 2016 sampai sekarang. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Transportasi Inggris (2009 -- 2010).
Di Amerika Serikat pun, ada kepala polisi yang beretnis Turki dan beragama Islam. Yaitu di kota Paterson, New Jersey. Namanya Ibrahim "Mike" Baycora. Ia dilantik dengan sumpahnya dengan Al Quran sebagai Kepala Polisi ke-17 kota Paterson, pada tanggal 4 Februari 2020.
**
Pada Selasa, 12 Januari 2020, Wakil Ketua MUI yang baru terpilih Anwar Abbas membuat pesan peringatan tertulis khusus untuk Presiden Jokowi tentang calon Kapolri, yang ia sebarkan ke berbagai media. Â Pesan khusus Anwar Abbas ini lebih ekstrim, karena mengaitkannya dengan tudingan Pemerintahan Jokowi yang sering mengkriminalisasi ulama, dan memusuhi Islam.
Di dalam peringatannya itu Anwar Abbas mengingatkan, Jokowi agar dalam menjalankan wewenangnya menentukan calon Kapolri  itu tidak hanya dengan pertimbangan kedekatan, loyalitas dan profesionalitas saja, tapi harus lebih luas dari itu yaitu, mana yang lebih besar maslahat dan manfaatnya bagi bangsa dan negara.
"Apalagi akhir-akhir ini seperti kita ketahui, hubungan antara Pemerintah dan umat Islam agak terganggu karena ada sebagian umat Islam yang melihat bahwa di negeri ini sekarang telah terjadi kriminalisasi terhadap ulama," katanya.
Menurut Anwar, meskipun Pemerintah menolak anggapan tersebut, tapi sikap dan pandangan ini tentu tidak boleh dianggap enteng oleh Pemerintah karena bisa menjadi seperti api di dalam sekam.
"Apalagi kalau seandainya sebagian besar umat Islam merasa terus menerus disakiti dan dikecewakan, ditambah lagi dengan persoalan krisis kesehatan karena Covid-19 yang tidak jelas kapan berakhirnya dan juga krisis ekonomi yang cukup berat yang sedang dihadapi oleh bangsa dan negara ini maka tentu tidak mustahil berbagai kemungkinan yang tidak kita inginkan akan bisa terjadi."
Sebagai anak bangsa, dirinya merasa khawatir penunjukan Kapolri baru bila salah pilih akan melahirkan reaksi yang tidak baik bagi perkembangan kehidupan bangsa ke depan.