Sebelum saya membeli sepatu baru yang ketiga (khusus joging), ada sepasang sepatu olahraga yang yang sudah lama tidak dipakai. Kondisinya masih baru. Dulu dikasih mertua saya. Saya pikir daripada beli lagi, pakai saja sepatu itu. Ternyata, kekekecilan, kesempitan. Tapi, saya tetap memakainya.
Saat dipakai berjalan, sebenarnya kaki sudah terasa tidak nyaman, agak nyeri, tapi saya paksa saja berjalan. Sampai sekitar setengah jam kemudian, rasa nyeri semakin terasa. Tapi, mau kembali ke rumah rasanya tanggung, jadi diteruskan saja jalan pagi saya itu sambil menahan nyeri.Â
Saat itu saya sudah merasa kayaknya jempol kaki kiri saya mulai melepuh, tapi saya abaikan saja. Sampai kembali ke rumah sudah dua jam lebih, seperti biasa.
Ketika membuka sepatu, benar saja, jempol kaki kiri saya melepuh, juga tumit. Jempol kanan sedikit bengkak. Â Untuk mengobatinya saya menggosoknya dengan minyak gosok "Tawon".
Beberapa hari kemudian kedua jempol kaki saya mulai membiru, terjadi pengumpalan darah di bawah kulit (lebam), di bawah kuku kedua jempol kaki saya, terutama jempol jari kanan, semuanya membiru. Saya mengobatinya dengan menggunakan  Thrombophob.
Beberapa hari kemudian lebamnya mulai menghilang sampai akhirnya sembuh. Tepatnya, saya mengira tak ada masalah lagi. Ternyata, tidak.
Sampai hingga sekitar sebulan kemudian, kedua kuku jempol saya tampak aneh posisi, seperti putih susu warnanya. Setelah saya perhatikan ternyata kukunya mau terlepas!
Sampai hari ini, kuku kaki jempol kanan nyaris terlepas seluruhnya, kukunya sudah terangkat, hanya sisi kanan yang masih lengket dengan jempolnya. Saya mau melepaskanya dengan paksa, tetapi saya khawatir menjadi luka. Maka saya biarkan saja, sampai nanti terlepas sendiri. Setelah terlepas, juga nanti tumbuh kuku baru.
Saya baru tahu akibat dari memakai sepatu kesempitan, bisa sampai begitu. (dht).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H