Semakin lama proyek underpass Bundaran Satelit ini mandek, kawasan yang hendak dibikin bebas macet itu, justru semakin parah macetnya.
Pertanyaannya, kenapa tiga proyek underpass di DKI Jakarta, ditambah dengan tiga proyek fly over bisa diselesaiian dengan relatif cepat, sedangkan di Surabaya hanya membangun satu underpass sudah sedemikian lama belum juga selesai?
Memang benar ada perbedaan sumber dana antara proyek underpass Bundaran Satelit, Surabaya, yang sudah lebih dari tiga tahun belum juga selesai itu dengan tiga proyek serupa di DKI Jakarta yang semuanya sudah diselesaikan dan digunakan dalam tempo lebih-kurang satu tahun itu, tetapi seharusnya kendala itu bisa diatasi oleh Tri Risma Harini sebagai Wali Kota Surabaya; bagaimana dapat mengatur, memanajemen, dengan ketegasannya "memaksa" para pengembang itu untuk segera memenuhi komitmennya untuk mendanai proyek tersebut sampai selesai.
Bukankah menurut Ketua DPR REI Jawa Timur Danny Wachid, seharusnya sesuai dengan komitmen semula para pengembang itu menyetor penuh dana Rp. 44 miliar, bukan dengan cara mencicil sebagaimana yang diminta sekarang, sebab awalnya memang komitemnnya begitu, yaitu membayar penuh.
Sebagai pembanding, pembangunan Simpang Susun Semanggi, Jakarta Pusat, yang kini menjadi ikon baru Ibu Kota itu, Â yang digagas pula oleh Ahok, mulai dibangun pada 8 April 2016, ditargetkan selesai pada 16 September 2017, tapi dengan upaya keras Ahok, progres proyek itu malah dapat diselesaikan lebih cepat dua bulan, yaitu selesai dan digunakan sejak 28 Â Juli 2017.
Anggarannya juga seratus persen tidak dari APBD, melainkan dari dana swasta yang diperoleh dari dana kompensasi atas kelebihan koefisien luas bangunan (KLB) dari PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.
Penganggarannya semula ditentukan sebesar Rp. 579 miliar, tetapi oleh Ahok dipangkas sampai hanya Rp. 360 miliar, sedangkan kelebihan dana sebanyak 219 miliar bisa digunakan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk pembangunan infrastruktur lain.
Kembali ke masalah pembangunan proyek Underpass Bundaran Satelit, Surabaya. Berdasarkan informasi terakhir yang diperoleh dari media, disebutkan bahwa para pengembang yang dikoordinasi oleh DPD REI Jawa Timur bersama dengan pihak hotel-hotel yang berada di kawasan tersebut meminta diadakan lagi pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk membahas masalah kekurangan dana itu.
Semoga saja pertemuan tersebut merupakan pertemuan terakhir, dan proyek underpass pertama di Surabaya itu akan benar-benar tuntas, tidak lagi tertunda terus-menerus. *****
Artikel terkait:
Kenapa Ada Tiga (Mega) Proyek di Surabaya Molor?