Di Amerika Serikat, Direktur Pengembangan Korporasi Clay County (sebuah organisasi nirlaba bentukan pemerintah) bernama Pamela Ramsey Taylor menulis komentar rasial menghina istri Presiden Obama, di akun Face Book-nya. Komentar itu ditulis sesaat setelah Donald Trump dipastikan memenangkan Pilpres AS ke-45.
“Akan menyegarkan memiliki Ibu Negara yang berkelas, cantik, dan terhormat di gedung Putih. Saya capek melihat seekor kera berselop,” demikian yang ditulis Pamela Ramsey Taylor, membandingkan Michele Obama dengan istri presiden terpilih, Melania Trump.
Wali Kota West Virginia, Beverly Whaling merespon komentar Pamela Ramsey Taylor itu dengan menulis komentar di bawah tulisan itu: “Kamu baru saja membuat saya senang, Pam.”
Komentar rasis kedua orang itu membuat marah netizen di Amerika Serikat, mereka buru-buru menghapus komentar itu, tetapi sudah terlambat, karena sudah terlanjur menjadi viral.
Petisi online pun di buat, ditandatangani lebih dari 150.000 netizen yang meminta kedua orang rasis penghina Ibu Negara itu dipecat.
Sebelum dipecat, Beverly Whaling dan Pamela Ramsey Taylor dengan perasaan malu dan menyesal terlebih dulu mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatannya masing-masing, dan diterima.
Pengunduran diri Wali Kota Beverly Whaling telah diterima pada Selasa, 15 November 2016, oleh Dewan Kota Clay County.
Dalam sebuah pernyataan di koran The Washington Post, Whaling mengungkapkan permohonan maaf dan mengatakan bahwa komentarnya tidak bermaksud rasial.
“Saya merujuk kepada suasana hati saya yang senang dengan pergantian kekuasaan di Gedung Putih! Saya benar-benar minta maaf atas rasa sakit hati yang mungkin ditimbulkan!,” katanya.
Sebagaimana dilansir oleh BBC, Clay adalah sebuah kota berpenduduk sekitar 500 jiwa, dan berdasarkan sensus 2010, tak ada warga keturunan Afrika Amerika di sana.
Sedangkan di Clay County secara keseluruhan, lebih dari 98 persen dari 9.000 warganya berkulit putih.