Ketika anggota DPRD DKI Jakarta M Sanusi terkena OTT KPK saat menerima suap dari perusahaan pengembang (PT APL), dan ditetapkan sebagai tersangka (sekarang ditambah lagi dengan tersangka pencucian uang), para pembenci Ahok malah ramai-ramai berseru dan berdemo memaksa KPK untuk menangkap Ahok karena terbukti korupsi!
Demikian juga di Kompasiana, para pembenci Ahok (Revaputra “Angry Bird” Sugito, dkk) malah memenuhi Kompasiana dengan berbagai artikel mereka yang semuanya fokus pada analisa ala anggota barisan sakit hati (BSH), yaitu keahliannya memlintirkan informasi dan data, serta memutarbalikkan fakta, yang bermuara pada kesimpulannya bahwa Ahok terbukti korupsi, baik di kasus Sumber Waras, maupun reklamasi.
Mereka sama sekali tidak tertarik untuk membahas fakta-fakta yang justru sudah terbukti di depan mata dengan ditangkapnya Sanusi oleh KPK tersebut. Demikian juga, mereka pura-pura tidak tahu dengan pengembangan kasus Sanusi tersebut terkini yang mulai mengarah kepada Ketua DPRD DKI Prasetyo Edy Marsudi, dan M Taufik.
Dengan menggunakan analisis “kaca mata kuda” mereka tidak mau melihat ke mana-mana, terus saja menulis berbagai artikel “pokoknya yang korupsi harus Ahok”.
Artikel-artikel seperti itulah yang sesungguhnya telah mengotori Kompasiana sampai sedemikian rupa, membuat Kompasiana menjadi mirip-mirip dengan portal spesialis pengfitnah Jokowi dan Ahok: PKSPiyungan.org.
Tetapi, karena memang dasar karakter dan dasar pemikirannya sudah “terdokrinisasi” sebagai pembenci Ahok, maka karakteristiknya sebagai tukang memutarbalikkan data dan fakta itu sangat sulit terlepas dari dirinya.
Demikianlah untuk kesekian kalinya, muncul lagi di Kompasiana sebuah artikel plintiran, yang ditulis oleh “si Angry Bird”, yang entah dengan cara bagaimana bisa menyimpulkan merosotnya peringkat Kompasiana di situs peringkat Alexa.com sebagai akibat dari banyaknya artikel-artikel pro-Ahok di Kompasiana. Ia bahkan mengdramatisir tulisannya itu dengan menggunakan sebutan “hancur berantakan” untuk peringkat Kompasiana tersebut. Padahal, faktanya peringkat Kompasiana masih tergolong bagus di Alexa.
Tidak lupa artikel yang berjudul: Gara-gara Ahok Rangking Alexa Kompasiana Hancur Berantakan, itu juga ditambah bumbu-bumbu fitnah (maklum sudah hobbi, mau bagaimana lagi?) menuduh Admin Kompasiana berpihak kepada Ahok, sengaja membuat artikel-artikel pro-Ahok saja yang selalu berada di peringkat teratas di Kompasiana, yang paling banyak dibaca orang.
Entah pakai ilmu dan metode apa, si Angry Bird ini bisa menarik adanya hubungan antara artikel-artikel pro-Ahok dengan peringkat Kompasiana di Alexa, yang menurutnya merosot hancur berantakan itu. Dari mana dia bisa membuktikan adanya sinkronisasi tersebut. Jangan-jangan justru sempat maraknya artikel-artikel si Angry Bird dkk-nya di Kompasiana sampai sempat membuat Kompasiana seperti PKSPiyungan itulah yang membuat peringkat Kompasiana menurun.
Apakah benar peringkat Kompasiana di Alexa itu merosot sedemikian parah sampai layak disebut “hancur berantakan”?
Sebelum mencari tahu, ingatlah keahlian si Angry Bird itu sebagai salah satu “pakar pemlintiran berita dan data” di Kompasiana.
Data terbaru yang disajikan Alexa (13 Juli 2016) menunjukkan posisi Kompasiana di Indonesia berada di urutan ke-43, dan di dunia di peringkat ke 1.560.
Dari data grafik di Alexa itu justru menunjukan fakta bahwa dibandingkan dengan bulan Oktober 2015, peringkat Kompasiana mengalami peningkatan tajam mulai bulan November 2015 sampai April-Mei 2016, dan memang mengalami menurunan, tetapi hanya sedikit di bulan Juni-Juli 2016 (sampai dengan 13 Juli), sebagaimana yang bisa dilihat di bawah ini:
Jadi, bergabung semua kategori (nasional, maupun internasional), yang terdiri dari portal mesin mencari, portal video berbagi, portal berita online, toko online, internet banking, dan seterusnya.
Meskipun demikian peringkat Kompasiana itu masih lebih tinggi daripada portal-portal dari besar lainnya, seperti Bankmandiri.co.id (peringkat ke-47), Republika.co.id (51), Metrotvnew.com (56), Traveloka.com (61), Viva.co.id (64), dan Beritasatu.com (98).
Jika kategori itu dipersempit, menjadi sub-kategori portal berita, maka posisi Kompasiana berada di urutan ke-11 di bawah Sindonews.com. Bahkan jika sub-kategori dipersempit menjadi hanya portal jurnalisme warga, maka Kompasiana berada di urutan pertama.
Hal sebaliknya justru terjadi pada portal PKSPiyungan, yang sangat pas diperbandingkan dengan Kompasiana, karena sama-sama merupakan portal yang menampung artikel-artikel yang ditulis masyarakat biasa.
Portal PKSPiyungan sudah sejak lama dikenal sebagai portal spesialis anti-Jokowi dan anti-Ahok. Portal ini juga kerap menjadi sumber dari pemlintiran berita, fakta, dan data tentang Jokowi dan Ahok, juga sumber dari artikel-artikel fitnah terhadap Jokowi dan Ahok.
Maka, tak heran PKSPiyungan sering juga dijadikan rujukan bagi para penulis pembenci Ahok yang menulis di Kompasiana.
Mau tahu berada di peringkat ke berapa PKSPiyungan di Alexa itu?
Untuk periode yang sama dengan Kompasiana, secara internasional, peringkat PKSPiyungan ada di peringkat 322.466! (tiga ratus dua puluh dua ribu empat ratus enam puluh enam), dan secara nasional (di Indonesia), ada di peringkat ke 8.231(delapan ribu dua ratus tiga puluh satu)!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H