Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik

Karena Kepala Daerahnya Bukan Ahok

12 Mei 2016   23:38 Diperbarui: 13 Mei 2016   03:40 110874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentrokan antara warga Kampung Nelayan Dadap, Tangerang, dengan aparat, Selasa, 10 Mei 2016 (sumber: Koran Tempo)

Unjuk rasa warga Kampung Dadap, Kabupaten Tangerang, menolak penggusuran. Tidak ada satu pun orang yang sebelumnya berteriak-teriak lantang sebagai pembela rakyat miskin tergusur di DKI Jakarta, yang berbunyi di sini. Maaf, karena di situ kepala daerahnya bukan Ahok, silakan kalian berjuang sendiri (sumber gambar: mirajnews.com)
Unjuk rasa warga Kampung Dadap, Kabupaten Tangerang, menolak penggusuran. Tidak ada satu pun orang yang sebelumnya berteriak-teriak lantang sebagai pembela rakyat miskin tergusur di DKI Jakarta, yang berbunyi di sini. Maaf, karena di situ kepala daerahnya bukan Ahok, silakan kalian berjuang sendiri (sumber gambar: mirajnews.com)
Sebuah tulisan yang beredar di media sosial pun menggambarkan hal tersebut, demikian bunyinya:

Bukan bicara politik hanya informasi keadaan di dadap adanya Warga Dadap Lempar Batu Tolak Penggusuran, 2 Polisi Jadi Korban.
Sementara di lokasi, warga mengancam ribuan aparat Kepolisian, TNI, Satpol PP dan sejumlah wartawan. "Siapa yang berani masuk bakalan mati, termasuk wartawan," teriak seorang warga.
Beberapa fakta dilapangan yang bisa disampaikan:
01. Dadap itu lokasinya di Kab. Tangerang, Prov. Banten.
02. Bupati Tangerang namanya Ahmad Zaki Iskandar.
03. Gubernur Banten namanya Rano Karno.
04. Penggusuran di lakukan oleh Satpol PP di bantu #TNI dan #Polri.
05. Tidak ada rusun full furnished untuk warga yang mau di relokasi.
06. Tidak ada program seperti KJS dan jemputan sekolah gratis.
07. Tidak ada Profesor Yusril Ihza Mahendra yang bersedia pasang badan untuk warga disana.
08. Tidak ada Aktivis Ratna Sarumpaet yang datang dan tereak lantang membela warga disana.
09. Tidak ada Wanita Emas Mischa Hasnaeni Moein yang datang dan memberikan simpati pada warga disana.
10. Tidak ada Anggota DPR Tantowi Yahya yang hendak memanggil paksa Gubernur karena memakai unsur TNI dan Polri dalam penggusuran.
11. Tidak ada Ormas yang demo untuk melengserkan Bupati disana.
12. Tidak ada FPI yang berteriak "Gubernur Zholim" disana.
13. Lokasi penggusuran akan di jadikan fasum dan tempat wisata kuliner.
14. Disiarkan di TV Nasional, masuk portal berita juga, tapi mungkin tidak menarik untuk di bahas di sosmed.
15. Kayaknya sih yang salah tetep Presiden Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.
Saat kejadian penggusuran itu bukan di Jakarta, tiba-tiba :
- Parpol dan anggota DPR tidur semua.
- Tukang koar-koar, tukang nyinyir, tukang kritik bisu semua.
- Tukang hasut, tukang fitnah, tukang adu domba insyaf semua.
- Pembela rakyat kecil, tukang pasang badan, aktivis, pengacara, artis, dll amnesia semua.

#GagalPaham #SayaTobat #TanyaKenapa


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun