[caption caption="(Sumber: Koran Jawa Pos, Sabtu, 9/4/2016)"][/caption]Rabu malam itu, 7 April 2016, seorang WNI bernama Aryo Kresnadi yang menginap di Hotel Double Tree, New York, Manhattan, Amerika Serikat. Ketika sedang menuju kembali ke kamar hotelnya, di lobi, dekat eskalator, dia terkejut membaca papan pemberitahuan bahwa ada acara meeting anggota DPRD Surabaya di hotel bertarif sekitar 400 dollar AS semalam itu!
Aryo pun menulis di status akun Facebook-nya, “Came back tonight to my room and found this on the lobby and close to the elevator.. wow... The Indonesian government from Surabaya had a meeting in New York? At he Penthouse level of the hotel...hahaha...”
Tulisan Aryo itu pun langsung menimbulkan keributan di Surabaya, antara DPRD Surabaya dengan DPRD Jawa Timur. Nama Gubernur Jawa Timur Soekarwo pun dibawa-bawa.
Saat dikonfirmasi wartawan, Ketua DPRD Surabaya, Armuji pun kaget, dan langsung membantah. Penyelidikan pun dimulai. Ternyata semua anggota DPRD Surabaya masih ada di Surabaya, lalu anggota DPRD Surabaya mana yang melakukan meeting sampai nun jauh di New York, Amerika Serikat itu?
Ternyata yang meeting di Hotel Double Tree, New York itu bukan DPRD Surabaya, tetapi DPRD Jawa Timur, tepatnya Komisi E yang beranggotakan 20 orang. Katanya, mereka sedang mengkuti diklat tenaga kerja di sana. Diklat tenaga kerja seperti apa sampai membuat mereka harus berangkat jauh-jauh dari Surabaya ke New York itu, belumlah jelas.
Tetapi, fakta itu saja sudah membuat DPRD Surabaya marah besar. Karena menurut mereka, keberangkatan anggota DPRD Jawa Timur ke New York itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi, apalagi mencatut nama DPRD Surabaya.
Kemarahan DPRD Surabaya itu sebetulnya tidak lepas dari rasa cemburu mereka kepada rekan-rekannya di DPRD Jawa Timur itu, pasalnya, sebelumnya, mereka sudah memohon kepada Gubernur Jawa Timur untuk mengizinkan 10 orang rekannya untuk melakukan kunjungan kerja ke London, Inggris, akhir Maret lalu, dengan alasan untuk menghadiri acara workshop infrastruktur perkotaan di sana, tetapi permohonan itu ditolak Soekarwo, dengan alasan belum prioritas. Eh, ternyata, diam-diam Soekarwo malah mengizinkan anggota DPRD Jawa Timur melakukan kunker ke New York, Amerika Serikat itu. Seandainya, tidak ada postingan di akun Facebook itu, tentu DPRD Surabaya tidak bakalan tahu.
[caption caption="Hotel Double Tree, New York, Amerika Serikat (Sumber: agoda.com)"]
Apalagi, katanya, sekitar dua minggu lalu sudah ada 15 anggota DPRD Jawa Timur yang melakukan kunker ke London, dan seminggu lalu, ada juga 15 anggota DPRD Jawa Timur kunker ke Australia. Kok DPRD Surabaya malah tidak dapat “jatah”? DPRD Surabaya juga menuntut DPRD Jawa Timur menjelaskan, kenapa mereka yang enak-enak ke New York, kok nama DPRD Surabaya yang dicatut, sehingga menimbulkan protes dan olok-olok netizen?
Dari pihak DPRD Jawa Timur berspekulasi tentang ini, katanya mungkin saja pihak hotel yang salah ketik, maunya ketik 'Jawa Timur', tetapi jadinya 'Surabaya'. Tentu ini alasan yang tidak masuk akal. Mana tahu petugas Hotel di New York itu tahu tentang Surabaya dan Jawa Timur.
Kemungkinan yang lebih masuk akal adalah, rupanya, para anggota DPRD Jawa Timur yang pada waktu itu hendak melakukan meeting di hotel itu merasa minder kalau menggunakan nama "Jawa Timur". Karena petugas hotelnya belum pernah mendengar nama itu, maka itulah mereka pun mencatut nama 'DPRD Surabaya', yang mungkin lebih dikenal petugas hotel itu, yang bisa jadi pernah mendengar nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Maklum, dia kan salah satu wali kota terbaik di dunia?