Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jangan Pandang Remeh Kicauan Rasis Yusron Ihza Mahedra

31 Maret 2016   21:12 Diperbarui: 1 April 2016   08:52 50467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika warga DKI Tionghoa sebagian besar saja tidak pilih Ahok, maka peluang kemenangan Ahok akan banyak berkurang, begitulah mungkin logika pemikiran yang punya strategi politik kotor itu.

Yusron lupa dengan jabatannya sebagai pejabat tinggi negara, yang tidak boleh berpolitik praktis berpihak secara terbuka kepada salah satu kubu, sekalipun itu adalah kakak kandungnya sendiri. Apalagi dengan menggunakan isu rasisme.

Sebagai seorang duta besar Yusron mewakili negara Indonesia di luar negeri, khususnya Jepang. Dunia internasional pun bertanya-tanya,  oh, ternyata, Indonesia punya duta besar rasis, ya? Padahal, katanya pemerintahnya anti-rasisme. Apakah pemerintah RI mendukung rasisme, sampai-sampai ada duta besarnya yang rasis dibiarkan begitu saja?

Tentu saja tidak!

Oleh karena itulah pemerintah RI, dalam hal ini Menteri Luar Negeri jangan memandang remeh masalah ini,  perlu menjatuhkan suatu tindakan sanksi tegas terhadap Yusron Ihza Mahendra, tidak cukup dengan hanya suatu teguran atau peringatan saja.

Jika aksi Yusron itu ditoleransi, atau hanya diberi sanksi sekadarnya, kita pun patut mempertanyakan komitmen pemerintah untuk menghapuskan sentimen SARA di negeri ini, apalagi pelakunya sekelas duta besar. Jangan kaget, jika di kemudian hari ada duta besar atau diplomat luar negeri Indonesia lainnya yang akan ikut bermain politik pemilu, berpihak pada salah satu pihak, dengan memanfaatkan sentimen-sentimen SARA seperti ini.

Penjelasan Suryo Prabowo

Atas tudingan SARA terkait tulisannya di Face Book-nya itu, Suryo Prabowo telahmenguraikan secara lebih lengkap alasan mengapa dia menulis seperti itu.

Berikut salinannya secara lengkap dari Face Book-nya:

Saya pencinta NKRI ...

dan SAHABAT semua suku bangsa dan etnis WNI, termasuk TIONGHOA.

Itu diantaranya karena, almarhum ayah saya dan teman-temannya yg Tentara '45, dalam perang kemerdekaan melawan penjajah di Jawa Tengah, hampir seluruh logistiknya didukung oleh saudagar Tionghoa. Distribusi logistik TNI ketika beroperasi di Timor Timur pun sebagian besar menggunakan saudagar Tionghoa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun