Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Jumat Agung dan Paskah

26 Maret 2016   21:10 Diperbarui: 27 Maret 2016   17:06 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para imam besar dan orang-orang Yahudi berteriak-teriak, “Bebaskan Barabas, Salibkan Yesus!” berkali-kali.

Pontius Pilatus tak bisa berbuat banyak, dia mengambil air mencuci tangannya, dan berkata kepada orang-orang Yahudi itu, "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kalian sendiri!"

Orang-orang Yahudi itu berteriak menjawab: "Biarlah darahNya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"

Setelah itu Pontius Pilatus memerintahkan tentara Romawi untuk melaksanakan hukuman mati kepada Yesus dengan cara disalibkan, suatu cara hukuman mati pada zaman itu.

Pontius Pilatus menyuruh menulis di sebuah papan yang dipasang di atas kayu salib itu dengan tulisan dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin, dan bahasa Yunani: INRI:  IESVS·NAZARENVS·REX·IVDÆORVM (Iesus Nazarenus, Rex Iudaeorum, yang berarti "Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi."

Imam-Imam Yahudi berkata kepada Pontius Pilatus: "Jangan engkau menulis: ‘Raja orang Yahudi,’ tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.' " Jawab Pilatus tegas, "Apa yang kutulis, tetap tertulis"

Kemudian tentara Romawi membawa Yesus ke gedung pengadilan di Yerusalem. Jubahnya diganti dengan jubah berwarna ungu, mereka membuat sebuah mahkota dari ranting tumbuhan berduri, dan mengenakannya ke kepala Yesus, dan menyerahkan sebuah buluh kepadaNya. Kemudian mereka mulai menganiayanya, sambil memperolok-oloknya. Pura-pura berlutut menyembahNya sembari berkata, "Salam, hai Raja orang Yahudi!" Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepalaNya, sambil berkata “Apakah Engkau tahu siapa yang memukulMu?”

Setelah menjalani semua siksaan dan hinaan itu, lalu Yesus disuruh berjalan kaki sambil memikul salibNya menuju sebuah bukit yang bernama bukit Kalvari, atau disebut juga Bukit Golgota, yang arti “Tengkorak”, karena bentuknya seperti tengkorak. Jarak yang harus ditempuh oleh Yesus itu jauhnya sekitar 600 meter, melewati jalanan berbatu yang terus mendaki sampai ke atas bukit.

Di tengah perjalanan itu, karena Yesus sudah tidak kuat berjalan sambil memikul salibNya itu, tentara Romawi yang mengawal perjalanan itu  memerintahkan seorang laki-laki bernama Simon, yang berasal dari sebuah daerah bernama Kirene, menggantikan Yesus, memikul salib itu sampai di Bukit Golkota.

Sampai sekarang umat Kristen saat melakukan perjalan wisata religi di Yerusalem, biasanya juga melakukan napak tilas perjalan penderitan Yesus itu, yang juga biasa disebut “Jalan Salib”, atau  “Via Dolorosa” (perjalanan penuh penderitaan).

[caption caption="Sebuah napak tilas perjalanan salib Yesus, via dolorosa (calvarybound.wordpress.com)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun