Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Jumat Agung dan Paskah

26 Maret 2016   21:10 Diperbarui: 27 Maret 2016   17:06 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yudas mendekati Yesus untuk menciumNya. Yudas yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia." Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Salam Rabi," lalu mencium Dia. Maka kata Yesus kepadanya: "Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?"

[caption caption="Taman Getsemani di Bukit Zaitun, sekarang (Sumber Gambar: griv.it)"]

[/caption]

Petrus Menyangkal Yesus

Setelah Yesus ditangkap, para muridNya ketakutan, semuanya melarikan diri. Hanya Petrus yang secara sembunyi-sembunyi mengikuti Yesus dan rombongan yang menangkapNya itu dari jauh.

Saat beristirahat, ada seorang hamba perempuan yang mengenal Petrus, berkata kepadanya, "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu." Tetapi, dengan ketakutan Petrus menyangkalnya, "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud."

Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."

Petrus semakin ketakutan, ia  menyangkal dengan sumpah, "Aku tidak kenal orang itu."

Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata, "Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu." Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah, "Aku tidak kenal orang itu." Dan, pada saat itu pula berkokoklah ayam.

Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

Menurut sejarah Katolik, Petrus dihukum mati dengan cara disalib terbalik, kepalanya di bawah, pada sekitar tahun 64-67, di Roma, di masa kekuasaan Kaisar Nero. Hukuman mati itu dijatuhikan kepadanya karena menyebarkan ajaran Kristen di Roma. Cara hukuman mati dengan cara disalib terbalik itu merupakan permintaan Petrus sendiri, karena menganggap dirinya tidak layak disalib sama dengan Yesus Kristus.

Saat ini tulang-tulang Simon Petrus, atau  Santo Petrus, menurut sebutan Katolik, dikuburkan persis di bawah altar Basilikia Santo Petrus, di Vatikan, Roma, Italia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun