Keempat, "Eli, Eli, lama sabakhtani?' yang artinya: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Merupakan ucapan Yesus saat Ia mengalami puncak dari penderitaanNya, dan berada di dalamkondisi supra natural.
Kelima, “Aku haus!” Ini adalah satu-satunya ucapan Yesus yang menggambarkan penderitaan fisiknya. Namun, ketika para prajurit Romawi memberinya minum minuman berupa minuman anggur bercampur empedu yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit, Yesus menolaknya. Ia tak ingin kemurnian penderitaanNya itu dikurangi dengan minuman pereda rasa sakit itu.
Keenam, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”, lalu:
Ketujuh, “Sudah selesai.” Setelah mengucapkan ini, Yesus pun meninggal dunia. Perkataan Yesus yang terakhir ini mempunyai makna bahwa ia telah selesai menjalani penebusan dosa umat manusia dengan sempurna.
Seorang kaya dari Arimatea bernama Yusuf yang telah menjadi murid Yesus meminta izin kepada Pontius Pilatus untuk mengubur jenazah Yesus, Pilatus imengizinkannya.
Yusuf mengambil jenazah Yesus dan mengafaninya dengan kain lelan yang putih bersih, lalu membaringkannya di dalam kuburannya yang baru yang digali di dalam bukit batu, sesudah itu menggulingkan sebuah batu besar di depan pintu kuburan itu.
[caption caption="Kain lenan yang digunakan untuk mengapani Yesus, oleh sebagian orang diduga sama dengan kain kafan kuno yang sekarang disimpan di kota Torino, Italia, yang disebut Kain Kafan dari Torino. Kain itu memiliki gambaran seorang pria yang tampak telah disiksa secara fisik yang konsisten dengan siksaan penyaliban (Sumber gambar: Kompas.com) "]
[caption caption="Sebuah makam Yahudi kuno ditemukan para arkeolog di sebuah daerah yang bernama Talpiot, di sebelah selatan Yerusalem kuno. Usia makam kuno ini diperkirakan sama dengan zaman Yesus disalibkan (Sumber Gambar: haaretz.co.il)"][/caption] Kebangkitan Yesus
Pada hari ketiga setelah kematian Yesus, Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus, dan beberapa perempuan lainnya membawa rempah-rempah pergi ke kuburan Yesus. Tetapi, mereka melihat batu penutup kuburan itu telah digulingkan, dan jenazah Yesus sudah tidak ada di situ.
Saat mereka sedang berdiri di antara ketakutan dan kebingungan, tiba-tiba tampaklah dua orang malaikat. Salah satu dari mereka berkata kepada perempuan-perempuan itu, "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakanNya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu. Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. Tetapi, tidak ada yang mempercayai mereka. Sedangkan Petrus, sendirian berlari ke kuburan Yesus, hendak melihat sendiri apa yang sebenarnya terjadi.
Mendengar kabar jenazah Yesus sudah tidak ada, murid-murid Yesus (Rasul-rasul), kecuali Thomas yang kebetulan sedang tak berada di situ, beserta murid-muridNya yang lain menjadi ketakutan. Mereka berkumpul di sebuah ruangan, dan mengunci pintu-pintu dan jendela-jendelanya. Mereka takut tentara Romawi akan datang kepada mereka dan menuduh mereka telah mencuri jenazah Yesus.
Saat mereka sedang bercakap-cakap, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah ruangan itu, berkata kepada mereka, "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.