Pernah dengar istilah “Intel Melayu”?
“Intel Melayu” adalah sebutan satire untuk menyindir intel-intel orang Indonesia di zaman dulu, terutama di masa Orde Baru, yang suka memamerkan kepada masyarakat bahwa mereka itu anggota intelijen, padahal sejatinya seorang inteijen itu serapat-rapatnya menyembunyikan identitas sebenarnya sebagai seorang inteijen, keluarga sendiri pun tidak boleh tahu.
Para intel Melayu itu suka pamer, karena merasa dengan semakin banyak orang tahu mereka itu intel, maka meraka merasa semakin hebat, dan ditakuti banyak orang. Cara pamernya, suka mengenakan pakaian yang mencolok mata seperti film-film spy (mata-mata) zaman dahulu, pakai topi, kacamata hitam, jaket kulit hitam, handy talkie, wajah digalak-galakkan, plus pistolnya yang ditonjol-tonjolkan dari balik jaketnya.
Ternyata, di era teknologi informasi (Internet) yang serba canggih ini pun “Intel Melayu” itu masih ada. Setidaknya ada satu orang, yang baru-baru ini memamerkan kepada publik bahwa dia baru saja diangkat sebagai anggota intelijen negara.
Tapi, cara pamernya sudah tidak seperti zaman dahulu kala lagi itu, sesuai dengan zaman yang serba berteknologi internet ini, maka intel Melayu itu pun memanfaatkan kecanggihan teknologi tersebut, tepatnya media sosial.
Nama Intel Melayu itu adalah Banyu Biru, putra sutradara Eros Djarot yang juga politisi senior PDIP. Banyu Biru juga adalah Ketua Umum Komunitas Banteng Muda yang aktif mengampanyekan Jokowi-JK saat Pilpres 2014.
Baru-baru ini, tepatnya 31 Januari 2016, dunia maya dihebohkan dengan tindakannya yang mengunggah Surat Keputusan pengangkatan dirinya sebagai anggota Dewan Informasi Strategis & Kebijakan (DISK) Bidang Politik Badan Intelijen Negara (BIN) oleh Kepala BIN Sutiyoso, di akun Path miliknya. Masa berlaku Banyu Biru menjadi intel mulai dari 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2016.
Tetapi dunia kini sudah sangat berubah, kalau dahulu kala, masyarakat akan merasa gentar menghadapi pameran Intel Melayu seperti ini, maka sekarang di era Internet ini, pameran Intel Melayu bernama Banyu Biru itu malah menjadi bahan tertawaan masyarakat, tepatnya para netizen yang ramai-ramai mem-bully-nya: ”Jadi Intel kok ngaku, pakai posting pula`, `Nge-share SK di medsos nggak sekalian di laminating`, 'Pamer SK jadi anggota BIN, duhh Mas Banyu”, demikian salah netizen yang mencela kelakuan Banyu itu di akun Twitter-nya.
"Kalau kongko dengan Banyu Biru harap hati-hati aja ya, jangan ngomong sembarangan, dia itu Intel loh," kicau @Restyies, Minggu (31/1/2016).
"Baguslah ada narsis seperti Banyu Biru itu, jadi rakyat tahu bahwa banyak rekrutan BIN di tengah jalan," @HRivatra.
"Banyu Biru ini mentalnya intel melayu sekelas anak alay." @fauherklots.