Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Akhir Perjalanan yang Tragis “The Untouchable”?

19 November 2015   08:26 Diperbarui: 19 November 2015   10:10 6276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kami menduga, jangan-jangan dia (Setya), statusnya (sebenarnya) tersangka korupsi," ujar anggota badan pekerja ICW, Emerson Yuntho, ketika itu.

Dari data yang diperoleh ICW, Setya diduga pernah menjadi tersangka dalam skandal cessie Bank Bali senilai Rp 546 miliar. Pada tahun 2010, Setya juga diberitakan diduga terlibat dalam penyelundupan beras impor dari Vietnam, sebanyak 60.000 ton.

Selain itu, mantan Wakil Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin, yang menjadi tersangka dalam kasus proyek pembuatan E-KTP, menyebutkan keterlibatan Setya dalam kasus itu. Tak hanya itu, nama Setya juga disebut dalam perkara korupsi proyek pembangunan lapangan tembak PON Riau 2012, yang melibatkan Rusli Zainal, mantan Gubernur Riau (Kompas.com).

Sampai dengan saat dia terpilih sebagai ketua DPR RI 2014-2019 itu, bahkan sampai dengan sekarang ini,  belum pernah ada penjelasan resmi dari kejaksaan soal status hukum Setya, termasuk apakah kasus yang menjeratnya pada tahun 1999 tersebut dilanjutkan lagi ataukah tidak, dan kenapa.

Dengan kata lain sebenarnya, ketika itu, negara membiarkan seorang yang terindikasi terlibat berbagai kasus korupsi, terpilih sebagai Ketua DPR RI.

Pada momen itu pulalah kembali membuktikan “kesaktian” seorang Setya Novanto. Meskipun dengan predikat terindikasi berbagai kasus hukum yang tak jelas penyelesaiannya itu, karier politiknya malah terus meroket, sampai menghantarnya menduduki kursi Ketua DPR RI 2014-2019.

Hukum tidak mampu menjangkaunya, sebaliknya karier politiknya justru terus menanjak semakin tinggi. Maka itu,  julukan “the untouchable” pun pernah disemat  oleh media massa kepadanya.

Julukan itu merujuk pada sebuah film Hollywood, yang berjudul The Untouchables (1987) yang dibintangi oleh Kevin Costner, Robert De Niro, dan Sean Connery, sebuah film kisah nyata, tentang sepak terjang seorang boss mafia besar, di Chicago, Amerika Serikat, pada 1920-1931, bernama Al Capone (Robert De Niro). Ia adalah seorang bos mafia kelahiran Italia yang paling ditakuti karena kekejamannya dan kelihaiannya dalam mengakali hukum, menguasai aparat hukum, dan sebagainya, sehingga meskipun terlibat dalam berbagai macam kejahatan besar, seperti penyelundupan minuman keras, perampokan, penggelapan pajak, penyuapan aparat hukum, sampai dengan pembunuhan-pembunuhan, tidak pernah tersentuh hukum. Oleh karena itu, dia terkenal juga dengan julukan: “The Untouchable”, yang tidak tersentuh (hukum).

Status “the untouchable” Al Capone itu baru berakhir setelah seorang agen Federal (FBI) bernama Eliot Ness (Kevin Costner) ditugaskan untuk menangkapnya. Eliot Ness dibantu Jim Malone (Sean Connery) membentuk sebuah tim untuk tujuan itu. Dengan gagah berani mereka melakukan pengusutan hukum, serta melakukan “perang terbuka” yang berdarah-darah dengan Al Capone dan anak-anak buahnya, termasuk polisi-polisi korup yang membekinginya. Akhirnya Al Capone pun berhasil dikalahkan, ditangkap, dan dijebloskan ke penjara Alcatraz, sampai meninggal dunia.

 

Akhir Perjalanan “The Untouchable” Setya Novanto?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun