Back to the Future II, Antara Fiksi dan Fakta

Hendo Hoverboard mempunyai empat buah mesin berbentuk cakram di dalamnya. Cakram itu menghasilkan medan magnet khusus yang saling mendorong sehingga papan melayang. Sistem ini sekaligus untuk menstabilkan Hoverboard ketika melayang.

Hoverboard yang masih dalam bentuk prototipe baru bisa melayang di atas lantai yang terbuat dari logam non-ferrous seperti tembaga atau aluminium. Papan itu bisa  melayang sekitar 3 sentimeter. Tak hanya melayang, papan itu juga mampu membawa beban sampai 140 kilogram atau (sekitar dua orang) selama sekitar 15 menit. Teknologi ini, prinsip kerjanya mirip dengan kereta maglev (magnetic levitation), sebuah metode trasnportasi yang meluncur tanpa menyentuh rel (Kompas.com).

Hoverboard yang persis seperti di BTTF II sampai kini belum menjadi kenyataan, yang ada sekarang ada protipe-nya seperti yang disebutkan tadi. Tetapi, perangkat yang mirip dengan hoverboard itu kini sudah ada, digunakan di laut, mulaimarak digunakan di tempat-tempat wisata laut di beberapa negara, seperti di Australia dan New Zealand. Namanya "Aquatiq Hoverboard", bentuknya mirip skateboard, tetapi khusus digunakan di laut, dengan belalai yang bisa membawa pemakainya berakrobat di atas permukaan laut, seperti gambar di bawah ini. Ide dari Aquatiq Hoverboard ini juga berasal dari film BTTF II.

Dengan apa yang diuraikan di atas, tak heran BTFF II itu begitu menarik perhatian orang, di tahun 2015 ini. Cukup banyak teknolofi yang merupakan fiksi di masa pembuatan film itu, di tahun 2015 ini sudah menjadi kenyataan.

Salah satu yang belum, dan entah bisa terwujud atau tidak, adalah perjalanan menembus waktu dengan menggunakan mesin waktu, apalagi yang berbentu mobil, seperti DeLorean yang digunakan oleh Doc dan Marty MacFly itu.

Apabila manusia bisa menciptakan mesin waktu, anda memilih mau menempuh perjalanan ke masa lalu, ataukah ke masa depan?