[caption id="attachment_195216" align="aligncenter" width="448" caption="Menjelang keberangkatan ke Grand Canyon (foto pribadi)"][/caption]
Perjalanan paling berkesan yang pernah saya jalani adalah ketika mengikuti perjalanan wisata dari sebuah perusahaan minuman ringan multinasional ke kawasan Amerika Serikat, Argentina, dan Brasil, dengan transit di Moskow (Bandara Domodedovo), dan Tokyo (Bandara Narita) pada Mei 2010. Kenapa saya bilang paling berkesan? Karena rute perjalanan yang kami tempuh selama 14 hari itu benar-benar sebuah rute yang unik dengan lama perjalanan di atas pesawat yang sangat lama. Karena ini merupakan wisata khusus yang diadakan oleh perusahaan minuman ringan tersebut, maka rute wisatanya tidak umum, melainkan ditentukan sendiri. Maka, rutenya pun bisa lain daripada yang lain. Saking uniknya rute dan lamanya perjalanan di atas pesawat tersebut, ketika hal itu diceritakan kepada pemandu wisata di Rio Je Janaeiro, Brasil, dia sampai menggeleng-geleng kepalanya, dan mengatakan, “Kalian semua pasti sudah gila!”
Bagaimana tidak “gila”, selama 14 hari perjalanan wisata tersebut total kami berada di dalam pesawat untuk menempuh semua rute tersebut tidak kurang dari 51 jam dan 52 menit, atau sama dengan 2 hari dan 4 jam! Sampai-sampai kami merasa jenuh naik pesawat ketika baru menempuh separoh perjalanan. Belum termasuk waktu menunggu di bandara ketika transit, atau ketika di bandara-bandara di Amerika Serikat menunggu teman-teman yang harus menjalani pemeriksaan petugas dari The Departement of Homeland Security, U.S. Customs and Border Protection. Departemen inilah yang berwenang mengizinkan atau menolak warganegara asing yang telah mendapat visa AS untuk masuk ke wilayah negara AS.
Kenapa sampai kami bisa sedemikian lama di dalam pesawat? Itu dikarenakan rute yang unik tadi. Rute itu membuat perjalanan wisata kami dengan naik pesawat itu telah melakukan terbang keliling dunia dalam arti yang sebenarnya (harafiah)! Ya, dengan pesawat terbang kami benar-benar telah mengelilingi atau mengitari bola dunia. Mulai dari titik awal di Surabaya, mengitari bola dunia kembali lagi ke Surabaya. Tiga ratus enam puluh derajat!
Lihatlah gambar rute kami di bawah ini:
[caption id="attachment_195262" align="aligncenter" width="751" caption="Peta rute perjalanan kami. Benar-benar mengitari bola dunia 360 derajat"]
Gambar rute tersebut dapat saya terangkan sbb: Perjalanan wisata kami diawali dari kota Surabaya menuju Singapura pada 5 Mei 2010, dengan menggunakan Silk Air (garis merah). Lama perjalanan: 2 jam 15 menit.
[caption id="attachment_195198" align="aligncenter" width="447" caption="Skywalk di Grand Canyon, AS, salah satu obyek wisata yang saya kunjungi (sumber gambar dari http://www.desertusa.com)"]
Tanggal 6 Mei: Dari Singapura terbang dengan Singapore Air Lines ke Bandara Domodedovo, Moskwa, Rusia, yang pada 11 Januari 2011 dibom, yang menewaskan sekitar 35 orang itu (garis biru). Lama perjalanan: 10 jam 45 menit.
Dilanjutkan dari Domodedovo ke Houston, Amerika Serikat (garis merah). Lama perjalanan: 12 jam 25 menit.Pada kesempatan ini sempat terdengar suara pilot yang mengatakan bahwa kami dapat melihat kawasan Greenland nun jauh di bawah sana, dari jendela pesawat. Kelihatan samar-samar berwarna kehijau-hijauan.
Di Houston kami sempat makan malam di sebuah restoran masakan Cina, Yao Restaurant, yang ternyata adalah restoran milik pebasket Houston Rocket asal Tiongkok, Yao Ming, yang terkenal dan sudah pensiun itu.
[caption id="attachment_195231" align="aligncenter" width="502" caption="Yao Restaurant, Houston, pemilik Yao Ming (foto pribadi)"]
[caption id="attachment_195232" align="aligncenter" width="524" caption="Di dekat pintu masuk bagian dalam sebelah kanan, dipasang foto-foto Yao Ming, pemilik restoran (foto pribadi)"]
Tanggal 7 Mei: Dari Houston ke Miami dengan American Airlines (garis merah). Lama perjalanan: 02 jam 30 menit.
Dari Miami ke Buenos Aires, Argentina (garis hitam). Lama perjalanan: 08 jam 50 menit.
anggal 10 Mei: Dari Buenos Aires ke Iguazu dengan menumpang pesawat Aerolines Argentina (garis hitam). Lama perjalanan: 01 jam 45 menit.
Tanggal 11 Mei: Menuju kawasan air terjun Iguazu dari sisi Argentina. Air terjun Iguazu adalah salah satu air terjun terbesar di dunia, yang membela dan sekaligus menjadi garis batas antara Argentina dengan Brasil. Pemandangannya yang luar biasa indahnya itu bisa dilihat dari sisi Argentina dan Brasil.
Setelah melihat dari sisi Argentina, dengan bis kami menyeberang ke Brasil untuk melihat pemandangan air terjun tersebut dari sisi Brasil.
Setelah itu dari Iguazu dengan menumpang pesawat Gol Airlines kami terbang menuju Curutiba, sebuah kota terbesar di Brasil, untuk transit menuju Rio de Janeiro. Lama perjalanan ke Curutiba adalah 55 menit. Dari Curutiba ke Rio de Janeiro memakan lama waktu perjalanan 01 jam 10 menit (garis ungu).
Dari Bandara Galeão, ketika memasuki kota Rio de Janeiro kami sempat terhambat jalannya karena lalu lintas yang macet. Di hampir sepanjang sisi jalan terdapat pemukiman kumuh yang berdiri di atas bukit-bukit. Katanya, di kawasan tersebut terdapat pusat-pusat perdagangan narkoba. Cukup sering terjadi tembak-menembak di sana. Jadi, ingat film-film aksi. Di Rio juga ternyata cukup banyak penjual asongan, yang mencoba mendapat rezeki dari mobil-mobil yang terperangkap kemacetan.
Cerita tentang wisata di Argentina dan Brasil sudah pernah saya tulis di Kompasiana, dengan judul artikel Air Terjun Iguazu yang Sangat Menakjubkan, dan Pesona Tarian Tango di El Viejo Almacen, Buenos Aires. Ketika “Rasa Sayang E” Berkumandang.
[caption id="attachment_195200" align="aligncenter" width="569" caption="Samba Show, di Rialto Restaurant, Rio de Janeiro (Foto pribadi) "]
[caption id="attachment_195201" align="aligncenter" width="545" caption="Makanan khas Brasil, daging sapi grill, di Carretao Classic Grill Resto, Rio de Janeiro, disajikan langsung dari besi pemanggangnya. Diiris dengan golok besar di meja tamu (Foto pribadi)"]
Tanggal 12 Mei:Dari Rio de Janeiro terbang ke Miami (transit), lama perjalanan: 09 jam 05 menit. Dari Miami ke Las Vegas, Nevada (garis coklat), lama perjalanan: 05 jam 20 menit.
Begitu memasuki bangunan terminal kedatangan, para penumpang langsung disambut oleh sejumlah mesin judi Jackpot yang dipasang di sana. Seolah-olah mereka semua berada di sana untuk menyapa semua penumpang yang datang. Mesin-mesin judi itu mulai ada di dekat gerbang pintu masuk, sampai di lokasi pengambilan bagasi yang berada di lokasi lain (untuk ke sana harus menggunakan trem yang disediakan khusus untuk itu). Rasanya di hampir setiap sudut bandara di Las Vegas ini penuh dengan mesin-mesin Jackpot itu.
[caption id="attachment_195202" align="aligncenter" width="573" caption="Begitu masuk gedung terminal kedatangan. Inilah yang kita pasti lihat. Sejumlah mesin jackpot. (foto pribadi)"]
[caption id="attachment_195206" align="aligncenter" width="408" caption="Mejeng di depan tugu Welcome to Las Vegas (foto pribadi)"]
Jangan ditanya lagi kalau di dalam kota Las Vegas, di mal-mal dan di hotel-hotelnya. Di situlah terdapat banyak sekali mesin judi. Pusat-pusat perjudian bertebaran di sana. Mulai dari kelas teri sampai kelas kakap. Ada beberapa “dilengkapi” dengan penari stripteas di atas meja judinya. Sedangkan di trotoar-trotoar ramai ditawari secara terang-terangan kepada pejalan-pejalan kaki yang lewat, wanita-wanita penghibur lengkap dengan foto-fotonya (entah fotonya asli atau tidak). Kelihatannya tidak ada yang menghiraukan tawaran-tawaran tersebut. Trotoar menjadi cukup kotor denga gambar-gambar wanita penghibur yang dibuang begitu saja.
Waktu saya di sana, saya melihat banyak tempat-tempat judi itu yang sepi. Katanya, terkena dampak resesi di Amerika, dan karena harus bersaing ketat dengan pusat perjudian di Makao.
Tidaklah salah, kalau kota penghibur terbesar di dunia ini diberi julukan “Sin City,” atau “Kota Dosa.”
Selain kita dapat menikmati gemerlapnya Las Vegas, kita juga bisa mengunjungi salah satu tempat wisata paling terkenal di dunia, dan juga adalah salah satu dari tujuh keajaiban dunia versi National Geographic, yakni Grand Canyon National Park. Letaknya di sebelah utara Negara Bagian Arizona. Grand Canyon adalah kawasan jurang-jurang yang sangat terjal dan sangat dalam, yang dialiri oleh Sungai Colorado di bawahnya. Luas kawasan itu adalah panjang sekitar 446 km dan lebar sekitar 29 km. Kedalaman jurang-jurangnya melebihi kedalaman 1.000 meter. Yang terdalam mencapai 1.600 meter. Grand Canyon benar-benar merupakan pemandangan yang sangat menakjubkan sekaligus sangat mengerikan.
Mengerikan karena di semua lokasi tepi jurang di Grand Canyon sama sekali tidak diberi pagar pengamannya. Seandainya saja ada yang tergelincir dan jatuh ke dalam jurang, sudah dapat dipastikan tubuhnya akan remuk di dasar jurang. Tetapi, selama ini semua wisatawan dapat menjaga dirinya masing-masing, dan tidak ada insiden seperti itu.
Pada 28 Maret 2007 dibangun sebuah bangunan dengan sebuah jembatan berbentuk tapal kuda, yang menjorok ke luar sepanjang 70 meter di atas jurang yang berkedalaman ribuan meter di bawahnya. Lantainya dibuat dari kaca tebal tembus pandang. Setiap orang yang mempunyai cukup nyali bisa berjalan-jalan di atasnya. Seolah-olah berjalan di udara di atas jurang Grand Canyon itu. Sesuai dengan nama yang diberikan untuk fasilitas dengan biaya masuk US$ 25/orang itu, yakni Skywalk.
[caption id="attachment_195213" align="aligncenter" width="580" caption="Grand Canyon dengan jurang-jurang yang sangat dalam. Menakjubkan sekaligus mengerikan (foto pribadi)"]
Untuk mencapai lokasi ini, kita harus menempuhnya dengan bis sejauh beberapa kilometer dari kota Las Vegas ke sebuah lokasi pesawat terbang berbaling-baling berpenumpang 20-an orang. Dari sini kita akan diterbangkan menuju lokasi Grand Canyon. Ada belasan pesawat yang hilir-mudik membawa para wisatawan pergi-pulang.
Setelah tiga hari di Las Vegas, kami melanjutkan perjalanan ke Los Angeles (L.A). Singgah di Hollywood, mengujungi Kodak Theater (gedung acara Piala Oscar), Mann’s Chinese Theatre, trotoar yang dipenuhi cap telapak tangan dan kaki bintang-bintang dan sutradara-sutradara terkenal Hollywood (Walk of Fame).
[caption id="attachment_195226" align="aligncenter" width="448" caption="Cap tangan dan tandatangan Steven Spielberg, di Walk of Fame, Hollywood, Los Angeles (foto pribadi)"]
Tanggal 16 Mei: Dari Los Angeles menuju ke Narita, Tokyo, dengan Singapore Airlines (garis hijau). Lama perjalanan: 11 jam 25 menit.
Tanggal 17 Mei: Dari Narita, Tokyo kami kembali ke Changi Air Port, Singapura (garis oranye). Lama perjalanan: 12 jam 25 menit.
Dan, akhirnya pada tanggal 18 Mei 2010, dari Singapura kami pun kembali "pulang kampung" ke Surabaya dengan Silk Air. Lama perjalanan: 02 jam 20 menit.
Dari rute perjalanan yang saya ceritakan ini, atau dengan melihat gambar rutenya tersebut di atas, maka terlihatlah bahwa rute yang kami tempuh itu benar-benar telah mengelilingi bumi dalam arti yang sebenarnya. Bola dunia telah kami kitari 360 derajat! Tidak heran kami bisa secara total begitu lama di dalam pesawat, yang membuat sebagian besar dari kami sampai merasa jenuh.
Sungguh ini pengalaman perjalanan yang sangat berkesan: 14 hari mengelilingi dunia! Namun, rasanya, untuk rutenya, saya tidak mau mengulanginya lagi. ***