Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anas: Pakai Saja Tomcat untuk Mengusir Demonstran

26 Maret 2012   15:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:27 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13327743992060605580

[caption id="attachment_168477" align="aligncenter" width="620" caption="(sumber: kompas.com)"][/caption]

Pada 9 Maret lalu, di salah satu kicauan di akun Twitter-nya, Anas Urbaningrum menyangkal kalau dia sedang marah apalagi panik karena berbagai tudingan yang diarahkan Nazaruddin dan beberapa saksi di pengadilan tipikor yang menyudutkannya. Tetapi, dia mengaku sangat lelah menghadapi kondisi seperti itu.

Kalau benar demikian, tentu lelahnya Anas bukan lelah yang sembarangan. Karena kalau lelah yang biasa itu ‘kan sudah makan sehari-harinya? konsekuensi dari jabatannya sebagai seorang Ketua Umum parpol sebesar Demokrat. Yang dimaksud Anas dengan lelah, pasti lelah yang luar biasa.

Nah, menurut ilmu kedokteran, lelah yang sangat luar biasa, bagi manusia itu bisa membawa efek lain yang tidak dikehendaki. Salah satunya adalah ada kemungkinan yang bersangkutan menderita halusinasi, atau berkurang kepekaannya sebagai manusia normal.

Jadi, tidak berlebihan kalau saya pernah mengatakan bahwa Anas Urbaningrum sedang berhalusinasi. Yakni dalam tulisan saya yang berjudul Ketika Anas Berhalusinasi (Kompasiana, 17/03/2012).

Ketika itu saya bilang begitu, berkaitan dengan pernyataan Anas bahwa demo-demo anti kenaikan harga BBM itu punya potensi yang sangat bagus untuk dijadikan obyek wisata internasional.

Pernyataan seorang Ketua Umum dari parpol yang sedang berkuasa tentang aksi-aksi unjuk rasa bisa dijadikan obyek wisata internasional ini jelas merupakan suatu pelecehan terhadap aspirasi rakyat dalam menyuarakan suara hati mereka itu. Rakyat beraspirasi, bukannya diakomodir, malah seolah-olah diolok-olok.

Sampai sekarang rupanya efek dari rasa lelah berlebihan Anas itu belum berakhir. Dia masih berhalusinasi.

Hari Senin ini, 26 Maret 2012, saat membuka diskusi Penanganan Tomcat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Anas Urbaningrum kembali memberi pernyataan yang kontroversial.

Anas mengatakan, menghadapi para demonstran anti kenaikan harga BBM itu tidak perlu memakai TNI, tetapi bisa memanfaatkan Tomcat. Pakai saja Tomcat yang banyak, para demosntran itu pasti lari, katanya dengan nada canda.

“Kalau mau mengatasi demo, datangkan Tomcat banyak-banyak, pasti lari demonstran” kata Anas.

Sebaiknya Anas berhati-hati dengan ucapannya ini. Jangan-jangan nanti idenya ini malah dipakai para demonstran untuk melawan polisi, kemudian menyerang Anas. Untuk sementara, cukup  Tomcat untuk Anas, belum perlu sampai digantung di Monas.

Meskipun pernyataan itu diucapkan dalam nada canda, tetapi canda tersebut sungguh sangat tidak pas. Di tengah-tengah warga masyarakat yang menjerit khawatir kesejahteraan hidupnya terancam akibat dari kenaikan harga BBM nanti, ketika mereka menyampaikannya lewat aksi unjuk rasa, Anas yang pernah dikatakan sebagai calon pimpinan harapan bangsa itu malah menyikapinya dengan bercanda seperti itu. Seolah-olah, lagi-lagi mau memperolok para pengunjuk rasa itu.

Dari kejadian-kejadian ini terbukti ternyata Anas bukanlah seorang calon pimpinan bangsa yang baik. Karena dia tidak mempunyai rasa empati dan simpatik terhadap rakyatnya yang saat ini sedang ketar-ketir menghadapi kepastian di kala harga BBM nanti benar-benar sudah naik.

Lepas dari masalah Anas yang “berhalusiniasi”, ini sebenarnya saya juga tidak habis pikir, kok bisa ya, di tengah-tengah banyaknya permasalhan bangsa yang jauh lebih penting, seperti persoalan harga BBM, Partai Demokrat malah mengadakan acara khusus untuk diskusi tentang Tomcat. Padahal meskipun cukup menarik perhatian, persoalan Tomcat ini sama sekali belum menjadi wabah, dan sama sekali juga belum menjadi masalah nasional. Tomcat baru ada di wilayah yang terbatas di wilayah Jawa Timur.

Sebagai pembicara di acara diskusi itu, terasa pula bahwa Anas terlalu memaksakan bahwa thema diskusi tentang Tomcat itu telah menjadi masalah yang sangat serius secara nasional. Bahkan dengan memaksa, dia juga mengatakan bahwa jika tak hati-hati, persoalan Tomcat ini bisa dimanfaatkan menjadi isu-isu politik yang merugikan pemerintah.

Mungkin bukan hanya Anas saja yang sangat lelah, tetapi juga banyak pengurusnya. Mereka juga patut diduga sedang menderita halusinasi, sehingga persoalan Tomcat yang masih regional itu, dibikin seolah-olah sudah menjadi isu politik penting yang segera harus diatasi. ***

Referensi:

http://www.pesatnews.com/read/2012/03/26/3011/anas-bubarin-demo-dengan-tomcat

http://nasional.kompas.com/read/2012/03/26/17202724/Anas.Hadapi.Demo.Datangkan.Tomcat.Saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun