Seharusnya pernyataan Wim tersebut justru menjadi cambuk motivasi bagi semua pemain timas untuk bisa tampil jauh lebih baik untuk bisa membuktikan kepada Wim bahwa omongannya itu salah. Bukan malah ngambek, dengan ancaman mogok main kalau Wim masih sebagai pelatihnya.
Mungkin mental lembek seperti ini terbentuk karena banyak pemain sepakbola kita begitu terbiasa dimanja. Baru sedikit berprestasi saja sudah dielu-elukan dan dikucur berbagai hadiah secara berlebihan. Sampai-sampai dijadikan bintang film komersial segala. Pemain kelas dunia saja, tidak ada yang pernah “merangkap” menjadi bintang film komersial.
Begitu berhadapan dengan pelatih yang keras, si anak manja pun tak siap mental.
Bagaimana bisa maju, kalau mentalnya lembek seperti ini. Baru mendengar kata-kata keras seperti itu saja sudah down mentalnya. Bagaimana kalau nanti kalah lagi ketika melawan Qatar di pertandingan selanjutnya? Bukankah justru akan semakin mempertegas kebenaran ucapan Wim bahwa timnas Indonesia memang masih belum layak tampil di level internasional. Bagaimana bisa main di level kelas dunia, kalau untuk babak klasifikasi Asia saja tidak pernah lolos satu kalipun?
Salah satu syarat utama untuk menjadi pemain dan tim kelas dunia adalah mempunyai mental sekeras baja. Jadi, kalau mentalnya masih lembek seperti tahu, jangan mimpi mau bermain di level kelas dunia. Sebab di level sana semua pemainnya punya mental baja. Bagaimana bisa tahu bisa menang ketika beradu dengan baja?
Yah, kita mau bilang apa lagi, kalau pemain timnas kita ternyata begitu gampang ngambek. Tidak perlu terlalu heran, karena toh ada teladannya. Presiden negara kita juga, ‘kan lekas ngambek. Gara-gara mercon menyalak di pertandingan Indonesia vs Bahrain pada 6 September lalu saja beliau pun cemberut, marah, lalu pergi meninggalkan podium tempatnya menonton pertandingan itu. Ngambek, nih, yeee? Padahal pertandingannya masih tersisa sekitar 15 menit. Seperti yang saya ulas dalam tulisan saya yang berjudul: Presiden, Kok Ngambek?
Presidennya gampang ngambek, anak-anaknya (baca: para pemain timnas) pun tertular.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H