Apabila kita melihat kenyataan sekarang. remaja cenderung memiliki minat yang rendah mengenai hal hal yang berkaitan dengan politik. remaja generasi sekarang cenderung lebih menikmati hal-hal yang sifatnya menghibur bagi mereka seperti film, musik atau apapun yang berkaitan dengan entertainment.Â
Remaja seakan tidak peduli mengenai perkembangan politik di indonesia, asalkan mereka mampu menikmati hiburan yang mereka sukai, mereka tidak akan pernah tertarik untuk menyelami hal-hal yang berbau politik . dilansir dari merdeka.com, survei LSI melaporkan bahwa 79 persen remaja indonesia tidak memiliki ketertaraikan terhadap politik.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memiliki dampak yang besar bagi perkembangan pola pikir remaja, di jaman sekarang ini kita semua dapat mengakses berbagai macam hal dengan mudah melalui internet yang mudah terjangkau diikuti pula dengan penggunaan smartphone di usia dini. Melalui smartphone itulah para remaja dapat mengakses berbagai macam informasi yang terdapat di internet. Apa yang mereka akses di internet itulah yang membentuk pola pikir mereka kedepannya.
Hasil penelitian berjudul "Keamanan Penggunaan Media Digital pada Anak dan Remaja di Indonesia" yang yang dilakukan UNICEF, bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika beserta Universitas Harvard, AS ini memiliki hasil yang cukup menarik.Â
Studi ini menelusuri aktivitas online dari sampel anak dan remaja yang melibatkan 400 responden berusia 10 sampai 19 tahun di seluruh Indonesia dan mewakili wilayah perkotaan dan pedesaan. Sebanyak 98 persen dari anak dan remaja mengaku tahu tentang internet dan 79,5 persen di antaranya adalah pengguna internet. Angka yang bisa dibilang besar dan cukup signifikan.
Menurut penelitian yang sama, ada tiga motivasi utama bagi anak dan remaja untuk mengakses internet. Yaitu untuk mencari informasi, untuk terhubung dengan teman-teman baik teman lama maupun teman baru, dan untuk hiburan seperti film dan video game.Â
Informasi yang para remaja akses seringkali berhubungan dengan tugas-tugas yang ada di sekolah. Sedangkan penggunaan media sosial dan konten hiburan didorong oleh kebutuhan pribadi.
Dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa remaja memiliki kecenderungan menghabiskan waktu menggunakan gadget dan internet untuk mengakses media sosial dan video game. Dilansir dari kumparan.com, ada sebuah game berjudul Mobile Legends yang sudah menyentuh angka 8 juta pemain aktif per tahun 2017.Â
Satrio, seorang siswa SMA Kolese Loyola Semarang menuturkan bahwa dirinya biasa bermain Mobile Legends sekitar 2 -- 3 jam tiap harinya. Dirinya juga menghabiskan waktu mengakses media sosial seperti Facebook dan Instagram selama 4 -- 5 jam setiap hari.
Bila dikalkulasikan, maka bisa disimpulkan bahwa remaja jarang sekali mengakses informasi dan berita yang bertemakan politik. Mengapa remaja enggan mengakses berita politik?Â
Nico, seorang siswa SMA Kolese Loyola Semarang berkata bahwa dirinya jarang sekali mengikuti berita politik, ia merasa bahwa berita-berita politik di media massa seringkali hanya diulang-ulang, ia merasa berita politik yang ada sekedar untuk menyebarluaskan hal-hal yang trending saja dan terkadang kualitas dari berita itu sendiri kurang bermutu. "Berita politik selama ini juga cenderung negatif, banyak drama yang terjadi sehingga tidak menarik untuk disimak" tuturnya.