Mohon tunggu...
Daniel D
Daniel D Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Deny, Defend, Depose. Bagaimana sistem kesehatan Amerika Serikat perlahan-lahan membunuh warganya sendiri.

4 Januari 2025   17:28 Diperbarui: 4 Januari 2025   17:28 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Luigi Mangione (26) menjadi tersangka setelah peristiwa penembakan CEO perusahaan asuransi America, UnitedHealthcare, Brian Thompson pada 4 december 2024. Di TKP, polisi menemukan kata-kata samar di tiga selongsong peluru berbeda bertuliskan 'Deny, Defend, Depose', atau dalam bahasa Indonesia berarti 'Menyangkal, Mempertahankan, Menurunkan'.
Menurut American Bankruptcy Institute, alasan pertama terjadinya kebangkrutan di Amerika Serikat adalah karena hutang kesehatan (Woods, 2017). Menurut artikel, sebanyak 56 juta orang kesulitan dengan hutang medik setiap tahunnya, sebanyak 8.9% dari jumlah ini tidak bisa membayar sepeserpun untuk hutang yang dimiliki. Sebelas juta dari orang tersebut mengambil pinjaman berbunga tinggi untuk melunasi hutang medik yang mereka miliki.
Tutup Lubang Gali Lubang
Kehidupan mereka yang terjerat hutang medik karena kejadian sial juga sangat sedih, mereka terpaksa mengambil hutang lain untuk menutupi hutang mereka yang telah ada. 90 persen dari mereka yang memiliki rumah mengambil hipotek kedua untuk melunasi hutang medik mereka (Woods, 2017). Ini memberi gambaran bahwa mereka mengubah hutang medik menjadi hutang hipotek, taktik yang digunakan sangat jarang, jika tidak, naas.
Kebijakan Dari Penguasa
Sebuah studi dari CommonWealth Fund mengungkapkan bahwa Amerika Serikat lebih dari 17 persen dari PDB-nya di sektor kesehatan, hampir dua kali lipat dari Jerman dan 4 kali lipat dari Korea Selatan, Selandia Baru dan Jepang. Menurut studi, dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) "the US has the lowest life expectancy at birth, the highest death rates for avoidable or treatable conditions, the highest maternal and infant mortality, and among the highest suicide rates." Namun, mereka masih berada di peringkat hampir terbawah dari kumpulan negara OECD (Gunja et al., 2023).
Ini mengingatkan saya dengan sebuah buku karya Matthew Desmond, Poverty, by America. Dalam bukunya, Desmond berargumen bahwa kasus kemiskinan di Amerika merupakan hasil dari keputusan politik. Di mana dia menulis "Puluhan juta orang Amerika tidak berakhir miskin karena kesalahan sejarah atau perilaku pribadi. Poverty persists because some wish and will it to." Kemiskinan di Amerika bukanlah hasil kesalahan pribadi, namun keinginan dari seseorang yang menginginkannya (Desmond, 2023).
Sangat jelas, Amerika Serikat berinvestasi besar salam sektor kesehatannya, dilihat dari data PDB dan perbandingan antara negara mereka dengan negara lain. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan keadaan sektor kesehatan Amerika saat ini. Daripada menganggap hal ini sebagai misteri spesial bagi Paman Sam, mungkin kita harus menganggap hal ini, seperti yang Desmond tulis, "Kemiskinan tetap ada karena keinginan dari seseorang yang menginginkannya."
Kesehatan warga Amerika Serikat menurun, dan mereka membeli hal itu. Ini layaknya membayar seseorang untuk menendangmu di kaki, bedanya, ini menembakmu di kepala. Jika sistem kesehatan Amerika tidak segera diperbaiki, penembakan CEO ini mungkin tidak akan menjadi yang terakhir. Apalagi, baru-baru ini terdengar kasus sebuah perusahaan yang memundurkan pembayaran asuransi anesthesia yang dibutuhkan secara urgent, Anthem Blue Cross Blue Shield (Fattah & Miller, 2024).
Amerika Serikat harus segera sadar bahwa masa depan negaranya bergantung pada kesehatan rakyatnya. Penembakan CEO perusahaan UnitedHealthcare merupakan bentuk dari kemarahan masyarakat yang telah tertimbun bertahun-tahun lamanya. Apakah awal kehancuran Amerika Serikat dimulai dari sebuah perusahaan asuransi?

DAFTAR PUSTAKA
Desmond, M. (2023). Poverty, by America. Random House Large Print.
Fattah, M., & Miller, S. (2024). Insurance company reverses course after announcing limits on anesthesia coverage [Video]. NBC News. https://www.nbcnews.com/health/health-care/anthem-blue-cross-blue-shield-time-limits-anesthesia-surgery-rcna183035
Gunja, Z., Gumas, D., & Williams, D. (2023). U.S. Health Care from a Global Perspective, 2022: Accelerating Spending, Worsening Outcomes. CommonWealth Fund. https://doi.org/10.26099/8ejy-yc74
Woods, E. (2017). Health Care Costs Number One Cause of Bankruptcy for American Families. Bond & Botes Law Office. https://www.bondnbotes.com/2017/01/20/health-care-costs-bankruptcy/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun